Kejadian beberapa bulan silam terulang kembali. Masuk rumah sakit dan ditemani pasangan yang setia. Bedanya, dulu si istri yang terbaring di bangsal saat ini suaminya. Meski lukanya tidak terlalu parah.
Dengan telaten Sandra merawat Bara. Menyuapinya makan, mengelap tubuhnya, menggantikan baju. Semua dia lakukan seorang diri. Tidak ada keluhan dari bibirnya.
"Kau sudah makan?" tanya Bara sembari mengelus pipi mulus Sandra.
"Sebentar lagi. Dokter akan datang untuk memberikanmu keluar rumah sakit."
Tangan Bara beralih ke rambut Sandra. Diacaknya gemas, rambut sang istri yang terlihat kusut. Seingatnya Sandra tidak mandi dari kemarin sore dan hari ini. Meksi begitu juga tidak mengurangi kadar cantiknya.
"Jangan abaikan makanmu. Kau bisa sakit."
Sandra tersenyum kecil. Tidak masalah jika harus menunda makan sejam atau dua jam. Dia masih sanggup melakukannya. Lagi pula, tadi pagi juga sarapan cukup banyak, bawaan pelayan dari rumah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com