webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 9: A Taste of Life

Gumara pun memulai olahraganya dengan mengangkat aquarium yang ia bawa, dan melakukannya berulang kali. Sementara Costancia sibuk memperhatikannya, semenjak ia tak memiliki hal yang lebih penting untuk dilakukan.

"Tidakkah ada baiknya kamu juga berolahraga?"

Tanya Gumara pada gadis itu.

"Enggak ah, nanti tanganku aneh kalau besar…"

Jawab Costancia yang hanya terduduk manis memandangi Gumara.

"Ya apa kek, daripada kamu kebanyakan duduk di sini sama di atas Neo… nanti tubuh kamu kaku loh…"

Gumara tak sedetikpun menghentikan pergerakannya saat berbicara dengan Costancia, ia benar-benar bertekad untuk memperkuat tangannya, dan apabila ia berlebihan dan letih, ia tak perlu takut semenjak ada seorang Ruh Alam di bawah sana yang siap memperbaikinya.

"Hmm… mungkin aku bisa melatih tarianku?"

"Bukan ide yang buruk, tubuh yang sehat mendorong pada mental yang sehat juga."

"Baiklah~"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com