Saat Rogue berjaga malam, suara gemersak rerumputan terdengar di telinganya. Dia bersiap posisi untuk menyerang. Saat ituah, Rogue didatangi oleh seorang pendeta. Lebih tepatnya, pendeta yang nampak tidak asing. Sosok kakek tua berada di sampingnya.
"Halo, nak. Bagaimana kabarmu?"
"Kau masih hidup?" tanya Rogue setengah percaya dengan apa yang dilihat.
Kakek tua menunggingkan senyum kepada Rogue Armstar. Sayangnya, dia membalasnya dengan raut wajah shock. Dia memakluminya karena tahu bahwa Rogue sedang memikirkan sebuah rencana lagi.
"Rencana apa lagi yang ingin kau buat, huh?"
"Tidak ada," jawab Rogue singkat.
"Begitu ya. Sayang sekali. Padahal aku menyukai rencana gilamu seperti di gua beberapa waktu yang lalu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com