"Aku rasa setelah lulus, kita gak akan pernah bisa ketemu lagi." Angkasa sendiri yang mengatakan itu pada Lily. Tapi justru dirinya sendirilah yang juga terperangah oleh respons yang Lily berikan.
Lily menganggukkan kepalanya dua kali dengan tatapan yang menatap bawah. Seakan gadis itu pasrah. Tidak ada pertanyaan, kenapa Angkasa mengatakan itu.
"Kamu gak tanya kenapa Ly?" Tanya Angkasa pada akhirnya, karena tidak puas dengan jawaban Lily.
"Aku harus tanya gimana?"
"Tanya kenapa tiba-tiba bilang itu."
"Harus ya?"
"Enggak Ly. Enggak harus, aku keluar aja." Putus Angkasa cepat, pergi keluar dari ruang UKS. Meninggalkan Lily yang telah mengobatinya tanpa kata terima kasih.
Lily cepat-cepat menaruh obat merah dan kapas ke atas meja pengurus UKS sembarangan, kemudian melangkah keluar. Mata Lily mencari keberadaan Angkasa yang mungkin belum jauh darinya itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com