webnovel

PROLOG

"Saya benar benar minta maaf karna harus memberitahu kabar buruk."

Pria itu menatap sang dokter penasaran, apa yang terjadi.

"Istri anda keguguran.."

Ia menghela nafas pelan rasanya tertohok, sakit sekali mendengarnya.

Sepergian dokter, pria itu hanya menunduk terisak pelan, istrinya keguguran.

Setelahnya ia berjalan memasuki ruang rawat perlahan membuka pintunya dan lagi... Ia merasa lebih sakit melihat istrinya terisak. Meremas kuat selimut dan menunduk bahunya terlihat bergetar.

Julyan diam diam terisak, ia tidak sanggup melihat sang istri terluka.

"Marisa.." panggilnya pelan, ia perlahan menggenggam tangannya namun Jikyung menepisnya.

"Jangan sentuh!" tukasnya.

"Lihat! Lihat aku! Aku gagal mas.. Aku tidak becus! Aku gagal!" lanjutnya terisak.

"Jangan seperti ini Marisa!" Julyan menatap Marisa sembari memeluknya.

"Pergi! Untuk apa kesini?! Untuk apa datang kemari?! Bayi kita sudah mati mas! Itu karna ku! Aku yang membunuhnya!"

"Marisa cukup!" bentak Julyan.

"Aku juga sama merasa terpukul! Tapi jangan terlalu berlebihan! Aku mengerti apa yang kamu rasakan!"

"Sekarang kau pasti marah.. Kau pasti merasa kecewa kepadaku.. Maaf! Aku minta maaf..." ujar Marisa pelan setelah akhirnya terisak lagi.

Dan sejak saat itu tak ada lagi obrolan dari mereka, Marisa berubah menjadi dingin, selalu murung, ia merasa tak berguna menjadi istri Julyan.

Sementara Julyan, hanya bisa mengikuti alur, ia berkali kali bilang tak ada yang salah disini, kehendak tidak bisa diubah, namun Marisa tetaplah Marisa.

Marisa meremas kertas lalu melemparnya, lagi dan lagi ia mendapat laporan hutang ayahnya.

"Kemana kamu ayah! Kenapa selalu membebaniku dan suamiku!" teriak Marisa.

"Marisa kenapa?" tanya Julyan panik.

"Mas..."

"Kenapa? Ada apa?"

"Mas... Ceraikan aku!"

Julyan terkejut atas apa yang istrinya katakan.

"Kamu gila!"

"Aku tidak mau membebanimu lagi Mas.."

"Tidak! Sekalipun aku tidak akan pernah menceraikanmu!" tekan Julyan.

"Kamu sanggup memiliki istri sepertiku? Yang bahkan membunuh anak kita!"

"Itu bukan salahmu Marisa! Berhenti berbicara seperti itu!"

Dan sampai hari itu, Julyan tidak pernah berbicara lagi dengan Marisa begitupun Marisa, rumah tangganya retak, Marisa kekeh berkali kali mengajukan gugatan tapi juga Julyan tak kalah kekeh membatalkan gugatannya.

Julyan tidak akan mencerai kan istrinya hanya karna masalah ayahnya dan kegugurannya saat itu.

Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius

Rika_Rokiahcreators' thoughts
Próximo capítulo