Rio menutupi tubuh istrinya dengan punggungnya sendiri. Kayla meringkuk di pelukan Rio. Dengan cepat lelaki itu menarik selimut sambil menatapku dengan tajam.
"Bisa tidak kurang sikap kurang ajarmu itu!. Tidak bisakah kau mengetuk pintu?, apa kau tidak memiliki tangan..!"
Sial, kenapa jadi dia yang marah?. Harusnya aku yang marah, aku yang dirugikan saat ini. Lihat, dia sedangkan enak-enakan bersama istrinya?. Sedangkan aku..?. Gara-gara si brengsek ini aku terancam tidak tidur dengan istriku.
"Kau, ikut aku segera..!. Atau tidak aku akan menarikmu dalam kondisi telanjang"
Rio melotot, menatapku dengan kesal, "Kau ini apa-apaan sih Dan, jangan bertingkah konyol. Aku sedang ibadah bersama istriku"
Mendengar kata ibadah, aku mencibir, "Giliran seperti ini semangat ibadahmu ya"
"Kenapa?, kau sudah seperti warganet saja. Terlalu sibuk urusan orang"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com