"Mel.., ini Zaedan. Fadhil Zaedan Akbara, anakmu, anak kita.." mama melihatku lalu kembali memandang makam Melisa, itu ia lakukan beberapa kali.
"Dia sudah sangat dewasa, kuliah di luar negeri dan sudah mulai memimpin perusahaan papa juga. Kau jangan khawatir, papa sudah menerima dia. Kami bahagia sekarang, dan aku ingin kau juga bahagia di sana"
"Kau tahu, tidak hanya sukses. Jagoan kita ini sudah memiliki istri yang sangat cantik dan baik. Bahkan mereka sebentar lagi akan menjadi orang tua, itu tandanya kita memiliki cucu. Kita sudah nenek-nenek sekarang, hehehe"
Mama semakin menjadi-jadi, dia mulai meracau, "Kau harus bahagia. Agar kebahagiaan anak kita bisa sempurna. Oh iya ini Kayla, istri Rio. Kau ingat, bayi yang aku temukan saat kita masih kuliah. Saat kita pulang liburan"
"Dia juga sudah tumbuh besar meski saat itu kita pernah menitipkan dia ke Bu Cici untuk diurus. Tapi setelah selesai kuliah, aku sendiri yang mengurusnya. Bagaimana, hebat bukan aku"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com