"Fah, tadi itu kan kamu lemes tuh, susah nafas, terus siapa dong, yang bukain bra kamu?"
Deg.
Sontak saja Alifah tersedak dengan pertanyaan Fira. Bagaimana reaksi Evi dan Fira jika yang membuka bra-nya itu ada Alif. Apa yang mereka akan pikirkan tentang dirinya nantinya. Untunglah kali ini apa yang ada dalam mulutnya tidak muncrat lagi keluar dan mendarat memakan korban seperti semalam.
Mengingat kejadiannya semalam, rasanya Alifah ingin ketawa dan meringis juga melihat muka belepotan Alif yang di tempeli beberapa butir nasi.
"Hai, jawab kali!! jangan Cuma bengong aja. Kebiasaan deh. Kenapa ya, akhir-akhir kamu sering bengongnya? Kamu juga, ikut ketularan" tunjuk Fira pada Evi.
"Ye, kapan. Enggaklah ya" elak Evi protes tidak setuju dengan tuduhan Fira.
"Tadi kamu bengong. Ini juga banyak diamnya"
"Masa iya saya banyak bicara di saat teman saya sakit. Memangnya kamu, yang kerajaannya nyerocos terus"
Fira cemberut mendengar cibiran Evi yang monohok, sampai ketulang-tulang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com