"Terus sekarang kamu dengan siapa? Apa masih sendiri?"
"Hem, lebih tepatnya belum mau menikah dengan orang yang benar-benar pilihan aku."
"Jadi sekarang sudah ada pilihan belum?"
"Hem, belum. Masih di awang-awang. Hehe!"
"Hem, ada-ada saja kamu Cantika."
"Hehe, oh iya Hasan. Aku ingin katakan sesuatu sama kamu. Kemarin, sebelum kamu di penjara. Kita kan ada bertemu di perkebunan itu. Sebenarnya ada yang minta aku untuk datang ke sana."
"Hah, siapa maksud kamu?"
"Aisyah!"
"Aisyah? Dia yang sudah minta kamu untuk datang ke sana?"
"Iya,"
"Oh, pantas saja. Makanya aku kok merasa janggal saja saat itu. Kita ngobrol lama, dia malah tidak peduli. Mungkin sengaja buat kita dekat kali ya? Tapi ya sudahlah, kebun itu juga sudah aku jual sekarang. Malahan aku jual dua kali lipat kemarin."
"Kamu serius, kebun itu kamu jual? Dua kali lipat? Memangnya kamu tidak sayang? Penghasilan kebun itu jauh lebih besar loh."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com