Mereka berdua lantas saling adu tatapan tajam. Entah sejak kapan kesedihan yang bergelayut di mata Natasha tergantikan oleh api amarah yang menyala-nyala. Namun, pada akhirnya, Natasha juga yang pertama mengakhiri adu tatap itu dan memalingkan wajah.
"Aku mau tidur," ucap Natasha dengan ketus.
Diego yang mendengar, membiarkan wanita itu melangkah cepat menuju kamar. Seandainya, lelaki itu ingin mengejarnya pun, percuma saja. Diego juga sudah terlanjur tersulut emosi dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Jika hal itu dilanjutkan, keduanya akan lebih banyak berdebat dan hanya akan berujung saling menyakiti.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com