webnovel

PROTAGONIS REGRESI DARI MASA DEPAN KE MASA LALU!!.

Sekolah lancar seperti yang di harapkan oleh kaiser.

Dia saat ini sedang melihat ke arah jendela dan melihat pemandangan di luar yang tampak indah.

Langit cerah, awan yang seperti kapas di atas langit, panas nya juga tidak terlalu panas.

Kaiser sudah sangat bosan sekarang, dia sedang menunggu jam istirahat dan ingin segera keluar untuk melihat-lihat sekitar sekolah.

Entah kenapa nama sekolah tidak seperti di anime, tetapi di sini nama sekolah nya jadi kuoh gakuen.

*Ding Dong!

Saat itu jam istirahat akhirnya datang, dan kaiser pun bangkit dari tempat duduknya.

"Ara, Aurelius-kun apa kamu akan ke kafetaria?." Kata Akeno dengan senyuman yang seperti biasa.

"Ya, aku juga ingin melihat-lihat sekolah, kalau begitu aku duluan Himejima-san, Gremory-san." Kata Kaiser.

Tetapi saat dia akan berjalan pergi ke luar siswa perempuan malah mengerumuni nya.

"Aurelius-kun apa kamu mau ke kafetaria?, ayo kita makan bersama!."

"Aurelius-kun apa kamu mau melihat-lihat sekolah? Ayo aku akan mengajakmu berkeliling!."

"Aurelius-kun kamu tidak membawa bento?, gimana kalo berbagi denganku!."

"Sial..ada apa dengan gadis-gadis menjilati itu."

"Hanya karena dia sedikit tampan dia dikelilingi gadis-gadis."

"Sedikit tampan? Dia sangat tampan bodoh!."

"Hiks...hiks..aku iri sekali."

Kaiser hanya bisa tersenyum kecut melihat Gadis-gadis yang menjilatinya dan laki-laki yang iri kepada nya.

Walaupun Kaiser sudah terbiasa dengan seperti ini tetapi tetap saja merepotkan sekali untuk berurusan terhadap ini.

Melirik Sona yang seharusnya menegur siswa yang mengerumuninya, tetapi sona hanya melihat tanpa melibatkan dirinya.

Dan itu membuat kaiser mengeluh dalam hatinya.

[Wowo..Sona apa kamu tidak akan menghentikan para siswa yang mengerumuni ku?...Tolong!! Bukankah kamu ketua Osis?.]

[Tsubaki, kamu Jangan hanya melihat!, Tolong bantu aku!, bukankah kamu sekertaris osis!!.]

Tsubaki yang dari tadi menonton ini seperti menonton drama tersadar, tetapi sudah terlambat karena kaiser hanya bisa bertindak sendiri.

"Gadis, ayo kita lakukan lain kali, sekarang aku ingin sendiri saja dulu." Kata Kaiser dengan senyuman di wajah tampan nya.

Lihat? Para gadis tersipu malu melihat senyuman nya dan membuka jalan untuk kaiser.

Para gadis yang bisa mendengarkan suara hati nya pun tersipu melihat senyumannya tetapi mereka segera sadar setelah melihat kaiser keluar dari kelas.

Setelah itu Rias dan Sona melihat Ke atah Ratu nya masing-masing, dan angkat bicara.

"Ayo Tsubaki/ Akeno." 2X

Mereka berkata secara bersamaan, dan kedua gadis itu mengangguk saat di ajak oleh Raja nya masing-masing.

Mereka pun keluar kelas untuk makan siang di klub nya masing-masing.

Sona di kantor osis dan Rias di Klub Penelitian Ilmu Gaib nya..

....

...

...

Di klub penelitian ilmu gaib.

Di dalam seperti bukan ruang klub melainkan seperti ruang rumah keluarga.

Dalam nya ada sebuah Tv, Meja, kursi, sofa, Kamar, toilet dan sebagainya nya lah.

Duduk di sebuah sofa, dua gadia cantik saling berhadapan dengan teh yang masih panas.

Mereka adalah Rias Dan Akeno, setalah makan, Akeno tiba-tiba ingin berbicara dengan ekspresi serius.

Tentu itu membuat Rias bingung, tetapi di saat yang sama dia juga penasaran.

Yah, sebenernya dia juga ada yang perlu di bicarakan tetapi mari kita dengarkan dulu akeno karena sepertinya dia ingin berbicara dengan serius.

"Jadi akeno ada apa?" Kata Rias dengan ekspresi bingung.

"Rias, aku mempunyai informasi yang ingin kuberi tahu kepadamu."

"Baiklah, Ratuku tolong berhenti untuk menjadi misterius dan katakan saja."

"Hoh? Baiklah, Rias jika ku bilang bahwa ada seorang penjelajah waktu dan dunia yang kita tinggali adalah dunia fiksi bagaimana menurut mu?."

"Hah?."

Melihat wajah bingung Raja nya Akeno pun melanjutkan untuk memberitahu semuanya tentang Penjelajah waktu dan Protagonis serta suara hati.

"Bukan itu saja, di dunia ini juga ada yang namanya protagonis dan heroin, dan apakah kamu tau siap Heroine-"

"Aku tahu."

Tidak, apa yang kamu tau? Tiba-tiba menyela pembicaraan dan bilang aku tau.

Dan ada apa dengan wajah yang memandang seseorang seperti orang itu adalah badut.

Jika pandangan itu untuk orang lain aku tidak masalah tetapi pandangan mu tertuju kepada ku!.

"Hahahaha!"

"..." Akeno.

"Hahaha"

"Rias tolong, ini serius" kata akeno dengan wajah kesal.

Dia sangat kesal dengan gadis berambut merah di depan nya yang menertawakan dan memandang seperti seorang badut.

"Maaf, maaf, Ekhem! Aku tau itu."

"Hah? Kamu tau? Jangan bilang.."

"Ya, seperti yang kamu pikirkan, aku juga bisa mendengarkannya juga."

"Jadi itu sebabnya kamu memandang ku seperti badut?" Kata akeno dengan wajah kesal.

Dia sangat ingin mencambuk Gadis berambut merah di depan nya.

Melihat Ratu nya alias Akeno yang seperti sangat ingin mencambuk nya dengan petir nya.

Rias jadi teringat, natal tahun lalu dimana dia tidak sengaja melemparkannya kue ke wajah gadis berambut hitam yang di ekor kuda yang sedang duduk di depannya, gadis itu mengejar nya dan mencambuk pantat nya dengan petir.

Tanpa sadar Rias menekan pantat nya lebih dalam ke sofa seolah-olah takut akan sesuatu.

"Ara-ara, ada apa Rias?" Kata Akeno dengan senyuman sambil memegang pipinya.

"Tidak, tidak apa-apa, dari pada itu Akeno,apa menurut mu Kaiser Aurelius mempunyai kekuatan Supranatural?." Kata Rias dengan wajah Serius.

"Hm..entahlah, tetapi bagaimana menurutmu Rias?"

"Menurutku?..yah menurutku dia mempunyai"

"Kenapa begitu?" Kata akeno dengan wajah bingung.

"Karena tadi saat belajar, aku memperhatikan nya dan merasakan energi, walaupun samar-samar"

"Begitu, apakah menurutmu dia menyembunyikan kekuatannya?"

"Entahlah...untuk sekarang kita awasi saja dulu dia" kata Rias sambil melihat ke arah jendela.

Bukan hanya Rias yang menanyakan itu tetapi Sona juga menayangkan itu ke Tsubaki.

Dan Tsubaki bilang dia bisa mendengarkan suara hati Kaiser.

Saat Itu waktu pun berlalu.

Dan sekarang saat nya siswa untuk pulang ke rumah.

Saat ini Kaiser sedang mengobrol dengan Rias, Akeno, Sona, Tsubaki, entah kenapa dia tiba-tiba di ajak pas mau pulang ke rumah.

Mereka mengobrol di lantai 2 dekat jendela, Kaiser Melihat ke luar jendela dan melihat langit sore yang bewarna jingga dan di padukan dengan matahari terbenam di cakrawala.

Melihat ini tanpa sadar Kaiser tersenyum.

Dia sedang mengingat kenangan nya saat pindah-pindah dunia karena misi nya.

Dia bertemu dengan orang-orang yang sepertinya sangat bahagia untuk hidup di dunia.

Melihat senyuman mereka saat sedang mengobrol dengan teman nya atau sedang jalan-jalan dengan keluarga nya, itu membuat kaiser tersenyum.

Tetapi sebelum pindah ke dunia ini dia mengingat dunia sebelumnya yang hancur lembur, api dimana-mana banyak genangan darah yang mengalir seperti sungai.

Tanpa kehidupan, Manusia, Hewan, atau yang lain nya.

Dunia mereka, tempat tinggal mereka, orang yang di sanyagi mereka telah meninggal tanpa jejak karena perbuatan dewa.

Mengingat semua itu kaiser hanya bisa menghela nafas.

Bukan nya dia peduli terhadap mereka, toh lagian kaiser tidak mengenal mereka, hanya saja sangat disayangkan dia tidak mendapatkan hadiah dari sistem nya, karena terlambat untuk menghentikan perbuatan para dewa.

Dan sial nya! Dia terlambat, karena waktu itu dia harus berdebat dulu dengan seorang penjaga antar dimensi.

Dia hanya bisa menghela nafas lagi, wajah nya sekarang sangat dingin yang ingin membunuh.

"Ada apa kaiser-kun?." Tanya Tsubaki dengan cemas.

Mereka juga bertanya-tanya, ada apa dengan kaiser? Dari tadi ekspresi nya berubah dari senang dan digantikan kesal, terus ke wajah dingin yang siap membunuh siapa pun.

"Tidak apa-apa, shinra-san." Kata Kaiser dengan wajah netral nya seperti biasa.

Saat mereka ingin memastikan nya lagi suara hati nya terdengar.

[Aku kesal karena mengingat sesuatu yang tidak ingin ku ingat, kenapa? Karena mengingat itu hanya ingin membuat ku semakin ingin membunuhnya.]

Setalah suara Kaiser terdengar sekarang suara orang lain terdengar oleh mereka.

{Aneh...kenapa Rias tidak ada? Biasanya dia diam di sini untuk melihat pemandangan matahari turun.}

{Awalnya aku ingin berpura-pura pulang dari sekolah dan tidak sengaja melihat nya di atas jendela dan membuat Rias penasaran tentang ku.}

{Karena nanti dia bakal memperhatikan diriku yang mempunyai sacred gear dia pasti bakal mengundang diriku ke dalam budak-budak nya dan menjadi iblis bereinkarnasi.}

{Tetapi sekarang aku telah kembali ke masa lalu, sekarang di kesempatan kedua ini aku tidak akan menyia-nyiakan nya lagi.}

{Dimana aku mati perawan tanpa tanpa berhubungan seks dengan harem ku.}

{Tetapi sekarang? Persetan dengan perasaan! Aku tidak peduli!, dan harem ku? Tentu saja mereka hanya akan melayani penis ku di tempat tidur hahaha!!!.}

{Aku akan menjadi Raja harem terbesar di alam semesta ini haha!!.... baiklah ayo kia kembali dulu, kita bisa dan lagi besok!.}

{Rias, Akeno, Dan yang lain nya tunggu aku baby!!.}

Para Pahlawan Wanita:

Siapa Orang Gila ini?

Euww.. menjijikkan

Suara siapa lagi ini?.

Setelah mendengarkan ini tentu saja wajah Kaiser menjadi aneh, tetapi dia segera mengabaikan nya.

"Kalau begitu semua, aku pulang dulu." Tanpa Mendengarkan mereka dia sudah berjalan pulang dengan wajah senyuman misterius.

Ke empat gadis itu terlambat menjawab Kaiser karena waktu itu mereka sedang mendengarkan suara orang lain, sangat beda dengan suara Kaiser.

Ekspresi Sona dan Tsubaki hanya aneh Dari keterkejutan hingga jijik.

Beda dengan kedua gadis berambut merah dan hitam.

Ekspresi Rias dan Akeno dari terkejut, jijik, dan marah.

Próximo capítulo