He Xiangu merasa paru-parunya hampir meledak karena marah, tapi suasana hatiku terbang ke surga.
Dengan gembira, aku turun untuk sarapan, setelah riset online bahwa buffet sarapan di hotel ini begitu lezat sampai bisa bikin kamu nangis.
Sang Shixi turun bersamaku, berpakaian santai yang jarang terlihat.
Dia memakai kemeja sutra putih lengan pendek dan celana berwarna terang.
Genetika Keluarga Sang memang mengagumkan; baik Sang Shixi maupun Sang Qi tampannya minta ampun sampai menarik pandangan wanita-wanita di restoran tersebut.
Aku berjalan mengelilingi area makan dengan piringku—Sang Shixi memandangku dengan rasa penasaran, "Kamu tidak baru saja makan steak dan sup lobster? Masih bisa makan lagi?"
"Aku makan malam, sekarang saatnya sarapan."
Variasi buah juga lengkap, jadi aku mengisi piring besar dan duduk di dekat jendela dimana aku bisa melihat pantai dan menikmati makananku.
Tidak lama kemudian, Sang Qi dan He Xiangu juga turun.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com