Robin merasa kesulitan untuk memahami semuanya dan harus terus-menerus mengingatkan dirinya sendiri akan misi dan alasan dia melakukan ini.
Dia adalah seorang pria yang sakit hati dan dendamnya bagaikan air yang tak pernah berhenti mengalir.
Dia perlu memastikan bahwa dia merasakan hal-hal terburuk yang pernah dia lakukan pada Sabrina sebelum akhirnya dia benar-benar menghancurkannya dan memastikan bahwa dia memohon kematian namun tak pernah menemukannya.
Adapun ayahnya, dia sudah kehilangan segalanya tetapi Robin tahu persis bagaimana mengirimnya melalui fase neraka yang lain.
Dia menarik sebuah kursi untuk Zayla dan saat dia duduk, dia menatapnya serius untuk terakhir kalinya karena dia ingin tahu apa tentang dia yang membuatnya menjadi korban skema jahatnya.
Bahkan saat Robin tersenyum padanya untuk tidak memberi petunjuk, Zayla bisa merasakan suasana yang tidak nyaman.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com