webnovel

misi bertema kan hantu

Keesokan harinya...

Sekolah mereka di liburkan karena ada yang tidak sengaja membakar kelas musik dan pelakunya adalah Louis, Aldiano, Damian, Sabiru & Rain.

Para guru bi like:ingin marah tapi ya sudah lah sudah terbakar

Rain meneguk ludahnya karena ia & teman temannya sekarang berada di rumah hantu yang sudah ditinggalkan(daripada bermalas-malasan lebih baik uji nyali sedikit kan?

"Apakah memang benar kita punya misi di sini?" tanya Rain ketakutan.

"Kenapa kau takut ya? Lagipula ini semua usulan mu kan" tanya Damian balik.

"Tentu saja tidak! Aku ini pemberani! Dan iya ini memang usulan ku tapi rumah nya seseram ini! Ayo kita pulang saja!" jawab Rain percaya diri.

"Ets kalau pemberani seharusnya tidak usah ketakutan begitu mukanya ayo maju!!" teriak Damian sambil mendorong Rain.

"Aku bisa sendiri Damian!" cetus Rain.

"SIAPA KALIAN?!" tanya seseorang menakut-nakuti mereka.

"Kami youtuber" jawab Louis berbohong.

"Hm benarkah?" tanya dia lagi tidak percaya.

"Tentu saja lihat jumlah orang yang memfollow akun youtube kami" beritahu Aldiano menjawab.

"Banyak juga tapi mau apa kalian? Kenapa bisa berada disini?" bingung dia.

"Kami ingin mewawancarai rumah mu yang keren ini selain seorang youtuber kami juga reporter" jelas Ruby.

"Silahkan masuk anggap saja rumah sendiri sebenarnya aku ingin keluar dari sini" ramah dia, setelah itu menundukkan wajahnya.

"Kenapa?" tanya Emilie heran.

"Aku terjebak aku ingin pergi dari sini sudah berapa tahun aku terkunci bersama rumah tua ini" jawab dia resah.

"Berapa tahun kau terjebak?" tanya Lyora juga.

"100 tahun".

Mereka pun kaget oh ya kecuali Louis pemuda itu hanya memainkan ponselnya karena bosan namun ia tetap terkejut walaupun hanya sedikit terkejut.

"Wow sangat tua itu lebih jauh tua dari ibundaku" kaget Sabiru.

"Ibundamu umur berapa memang?" tanya Damian kepo.

"33 tahun kenapa kau ingin menikahi Ibundaku?" jawab Sabiru, lalu bertanya balik.

"Tentu saja tidak tapi ibundamu muda juga ya ternyata" jawab Damian.

"Jangan karena kau di tolak Emilie kau jadi mengincar ibunda ku ya Damian" tajam Sabiru.

"Hei aku tidak pernah bilang ingin memiliki ibundamu" balas Damian.

Perbatan macam apa ini?' batin teman teman mereka meringis kecuali Louis.

"To the point kami ingin membebaskan mu" ucap Louis jengah.

"Benarkah?! Oh terimakasih! Terimakasih!" pekik dia.

"Maafkan Louis ku dia memang tidak bisa namanya basa basi langsung to the point" ucap Ruby, dia hanya mengangguk paham.

'Apa katanya tadi? Louis ku?! Apakah dia mulai menyukai ku?' bingung Louis dalam hati.

"Benda benda di ruangan ini sangat tua aku suka lukisan itu!" tunjuk Emilie.

"Aku juga suka haha sangat luar biasa ya? Aku melukis nya sendiri dan semua lukisan ini" cerita dia.

"Sangat kreatif! Kau sangat hebat dalam melukis aku mengagumimu" kagum Amora.

"Terimakasih ya" cetus dia senang.

"Lihat artikel yang kubaca kemarin mengatakan rumah ini sudah tidak terpakai sejak 100 tahun yang lalu" bisik Aldiano.

"Sangat tua tapi kenapa wanita itu tidak berubah sekali" balas Rain berbisik juga.

"Tapi umurnya sudah 100 tahun kan?" tanya Sabiru.

"Kau benar" jawab Aldiano.

"APA YANG KAU LAKUKAN LILIAN!!" bentak seseorang, yaps hantu wanita itu bernama Lillian.

"A-yah a-ku" gugup dia ketakutan, ia sembunyi di belakang Ruby.

"Jangan takut kami ada bersama mu" lirih Ruby menenangkan.

"Siapa kau?" tanya Louis berwaspada.

"Seharusnya aku yang bertanya kepada para bocah ingusan seperti kalian kenapa kalian semua bisa seenaknya saja masuk ke rumah ku tanpa izin!!" marah Ayah dari Lilian bernama Lintang.

"Kami adalah seorang youtuber jadi bisa dong masuk untuk vlog lagipula putrimu Lilian mengijinkan kami" sengit Chelsea.

"Bocah kurang ajar!!" geram Lintang.

"Ayah! Maafkan aku! ini salahku bukan salah mereka!" pinta Liliana, ia berlutut.

"Liliana semua" lirih mereka.

"Nak tolong berdiri" titah Lintang.

"Tidak mau! Sebelum Ayah mau memaafkan ku!" geleng Lilian.

"Hah baiklah Ayah akan memaafkanmu sekarang berdirilah" balas Lintang.

"Yes terimakasih! Ayah! Tapi ku mohon jangan menakut-nakuti mereka" mohon Lilian.

"Itu tidak janji" balas Lintang.

"Si tua bangka itu bilang apa barusan?!" tanya Damian.

"Sabar lagipula ini rumah mereka Damian kita tidak bisa mengusirnya" jawab Sabiru.

"Kau benar Sabiru hei pak tua!" sapa Damian.

"Bocah sialan! Umur ku baru 7000 rb tahun kau mengerti!" gertak Lintang

"Itu termasuk sangat tua pak tua bangka" debat Damian.

"Berani sekali bocah setan ini!" tunjuk Lintang.

"Maafkan dia!" suruh Emilie.

"Iya Ayah maafkan saja dia" pinta Lilian.

"Ya tapi Lilian ayah han-" potong Lintang.

"Sudahlah dengarkan Putrimu saja jadi lah ayah yang baik" sela Damian.

"Ini demi Putriku! Jika tidak kau akan menjadi tengkorak seperti mereka!" tajam Lintang.

"Wow itu keren" balas Damian.

"APA YA YANG KEREN BOCAH SETAN?!!" tanya Lintang membentak, Damian? Pemuda itu tidak takut sama sekali malah dia menjawab dengan tenang.

"Memanggilku bocah setan tapi kau sendiri sudah menjadi hantu dasar pak tua sialan" jawab Damian tersenyum tenang.

"Damian memang menjengkelkan jadi sabar saja" ucap Aldiano.

"Oh aku rasanya ingin mati dua kali jika berhadapan dengan nya Lilian! Pesankan Ayah peti mati untuk pemakaman Ayah yang kedua" perintah Lintang.

"Eee kita sudah mati Ayah Memesan peti mati tidak ada gunanya karena kita sudah mati" ragu Lilian.

"Ya sudah ayah akan membuat bocah setan ini tidak bernyawa lagi! Nanti kita bisa memasukkan mayatnya ke peti!" tekan Lintang.

"Hua apa sudah selesai? Kalau begitu aku ingin pulang aku mengantuk bye!" ucap Damian menguap.

"Siapa yang menyuruh mu pulang hah?!". Lintang menarik kerah baju Damian.

"Aku sudah bosan di sini rumahmu terlalu gelap gulita" gerutu Damian.

"Namanya juga rumah hantu Damian jangan berbuat ulah lagi!" sahut Emilie.

"Aku suka sekali menganggu para hantu ini Emilie" santai Damian.

Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!

DaoistXFwn0Ocreators' thoughts