Tanpa diminta, Jessica menarik sebuah kursi dan duduk di hadapan Bella. Tatapannya tajam seperti pisau seolah ingin melukai Bella dengan pandangannya.
"Nyonya Jessica, apakah Anda lupa? Anda bilang untuk mengabaikan Anda jika kita bertemu, jadi mengapa Anda menyapa saya tadi? Anda bahkan masuk ke kamar saya tanpa diundang! Di mana sopan santun Anda, Nyonya?" Bella bertanya dengan tenang.
Kata-katanya cukup membuat wajah Jessica memerah karena marah.
Sebelum Jessica bisa menjawab, Bella melanjutkan, "Anda yang mencari masalah, tapi Anda menyalahkan saya. Serius, apa yang Anda inginkan dari saya?"
"Kamu pelacu—" suara Jessica memudar. Dia sangat ingin mencaci maki tapi takut Bella akan pergi. Dia masih perlu berbicara dengannya, jadi dia menahan amarahnya.
Jessica menahan diri, berusaha menenangkan emosinya. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk meredakan frustrasinya, dalam hati mengutuk Bella berkali-kali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com