Ellis seolah-olah tidak mendengar gosip dan rumor tersebut, tapi Mary memperhatikan bahwa tangannya yang memegang sumpit sedikit memberikan tekanan.
Mary mengerti dia.
Sejak dia masih muda, Ellis telah menjadi pembuat masalah, dijuluki Demon of Clance, dan reputasinya tidak pernah baik.
Dia tidak pernah peduli tentang apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya.
Sekarang, jika kata-kata tersebut bisa menggugahnya, itu hanyalah karena dia juga merasa malu.
Sebuah senyum pahit tiba-tiba muncul di sudut bibir Mary.
Dia menggenggam tangannya dengan erat dan tiba-tiba menatap ke meja ketiga, berkata dengan suara dingin, "Apakah makanan yang disiapkan keluarga Olsen untuk menghibur kalian semua tidak sesuai dengan selera kalian?"
Orang-orang di meja ketiga yang telah berbisik satu sama lain segera menutup mulut mereka, menatapnya dengan takut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com