5 tahun telah berlalu dan kini Oberon sudah menjadi warga tetap inazuma berkat campur tangan dari Yae Miko.
Akan tetapi, selama 5 tahun ini bukan berarti ia tidak melakukan apapun sama sekali. Ia justru bekerja dengan Yae Miko di Yae Publisher dan menjaga kuil miliknya.
Cukup banyak karya novel yang ia buat meskipun semua karangannya itu berasal dari pencipta dirinya yakni William Shakespear sebagai wujud balas dendamnya mulai dari the little mermaid, gadis korek api, dan karya yang paling terkenalnya berdasarkan kehidupan keduanya yakni Avalon le Fae.
Avalon le Fae banyak sekali diminati mulai dari anak anak sampai lansia meskipun Oberon yang menulisnya sekaligus yang terlibat langsung dalam kisah tersebut,ia harus mengakui kegagalannya menghancurkan Pan Human History atau sejarah umat manusia walau hanya bisa mewujudkan keinginan dari sisi Vortigernnya yaitu menghancurkan Britania.
"hoamm... Angin disini terlalu nikmat aku tiduran" ujar Oberon
Ia baru saja terbangun dari tidurnya ketika sedang membaca ulang kisah Avalon la Fae yang ia buat sampai 3 jilid
"akhirnya anda sudah bangun juga tuan Oberon" ucap seorang gadis yang berada disampingnya
Ia pun menoleh ke arah gadis tersebut yang tak lain dan tak bukan ialah Kuki Shinobu, seorang gadis kuil muda dengan rambut berwarna lime dan mata keunguannya serta parasnya yang cantik hampir seperti Yae Miko hanya saja dia cukup tomboy.
"ah Shinobu, tidak usah terlalu formal begitu akh" balas Oberon yang melihatnya.
Kemudian ia pun bangun keposisi duduk dengan kaki kanan naik serta tangan diatas lututnya.
"jadi ada keperluan apa lagi? Mau latihan lagi'kah? " tebakan Oberon
Disini Shinobu pun tersenyum lalu membungkuk dihadapan dirinya saat ini "ya! Tolong beri aku pelajaran lagi Master Oberon!!"
Ia pun segera menghela napasnya karena tidak bisa bermalas malasan ditengah kuil yang sedang sepi dan tidak ada pengunjung.
"hahh... Ya sudah ya sudah, ganti pakaianmu ninjamu itu. Akan kuajarkan kau setelah mengganti pakaian gadis kuilmu itu"
Dengan semangat, Shinobu segera pergi dari hadapannya untuk mengganti pakaiannya
'Kuki Shinobu, kalo tidak salah dia menjadi gadis kuil saat tahun ketigaku disini. Jujur saja aku tidak tau motif dia ingin belajar bela diri dan teknik bertarung dariku... Tapi setidaknya ini akan jauh lebih mudah ketimbang harus mengajar gadis tomboy itu'
Oberon segera turun dari tempatnya menuju ketengah lapang kuil meskipun tidak terlalu besar setidaknya cukup hanya untuk melatih satu orang saja.
**
"master! Aku sudah siap! " ujar Shinobu yang kini sudah full memakai pakaian ninjanya
Ketika Ia sudah melihat Shinobu dihadapannya, disini ia merasakan adanya penyesalan 'seharusnya aku tidak memainkan tombakku itu saat itu'
"master sudah siap?!! " ucap Shinobu yang kini bersiap untuk melemparkan shuriken kepada Oberon
Disini Oberon pun tersenyum dan langsung memunculkan tombak serangganya.
Akan tetapi latihan mereka terganggu karena serangga miliknya disekitaran kuil memberitahukannya jika akan ada yang datang
"latihan dibatalkan. Kita akan kedatangan tamu 5 menit lagi"
Disini Shinobu langsung kesal dan langsung melempar shuriken tersebut ke tanah
"aghh sialan!! "
Akhirnya mereka harus menunda latihan untuk hari ini sampai keadaan aman karena hanya Oberon saja yang mengetahui sisi lain dari Shinobu ketimbang Yae dan gadis gadis kuil lainnya.
Shinobu kembali lagi dengan pakaian gadis kuilnya dan berjalan bersama Oberon menuju gerbang masuk Kuil "kira-kira siapa yang datang Master Oberon? " tanya Shinobu sambil meliriknya
"hmm... Ntahlah para serangga milikku tidak memberitahukanku tentang detail seseorang yang akan datang" ujar Oberon.
**
5 menit telah berlalu dan kini tamu yang dibicarakan pun telah datang. Mereka datang bersama Yae Miko jadi bisa disimpulkan ia adalah tamu yang diundang. Karena hanya ada mereka berdua jadi hanya Shinobi dan dirinya saja yang menyambut mereka.
"selamat datang di Narukami Shrine ..." ucap Oberon dan Shinobu sembari membungkuk hormat kepada mereka.
Ketika hendak mengangkat kepalanya kembali, terdengar suara teriakan
"ka-kau...!! "
Suara tersebut tak asing sama sekali ditelinganya dan ketika melihatnya dengan jelas, yang benar saja salah satu tamu yang diundang itu adalah Kujo Sara beserta Tenryou Commission yang ia pimpin.
Disini Oberon tersenyum ramah sembari pura pura lupa jika mereka tidak pernah bertemu "maaf... Anda siapa ya? Aku tidak mengenalmu sama sekali... "
"berani beraninya kau-"
Disini Yae pun batuk untuk memberikan kode terhadap Kujo Sara agar menjaga sikapnya "ma-maaf atas ketidak sopananku" ujarnya
"mohon maaf atas ketidak nyamanannya nona Shogun" ujar Yae
"iya tak masalah, aku kesini hanya ingin melihat lihat saja, sudah 5 tahun aku tidak mengecek tempat ini" ujar shogun
Tatapan matanya pun kini tertuju kepada Seorang gadis cantik dengan rambut berwarna ungu gelap layaknya malam dengan tahi lalat kecil dibawah mata kanannya.
'jadi dia Shogun yang ada disini. Tidak kusangka jika pemimpin mereka adalah sebuah boneka' ucap dalam hati Oberon.
Ketika ia kembali lagi menatap yang lain, kini Raiden Shogun'lah yang kembali menatap dirinya.
'sial sial sial sial sial... Berhenti menatapku seperti itu' ujar dalam hati Oberon yang merasakan tatapan dinginnya Shogun terhadap dirinya saat ini.
"begitu ya... Kurasa melihatnya dari sini saja sudah cukup. Ayo kita pergi lagi" ujar Raiden Shogun
Perasaan Oberon kembali lega lalu menatap langit untuk menghilang rasa tertekannya jika seandainya identitasnya diketahui.
Setelah kepergian mereka, Yae pun menghela napas panjang.
"hahh..... Sudah kuduga dia sama sekali tidak mau keluar dari sana"
Disini Oberon merasa bingung dengan maksud dari perkataan Yae jadi ia hendak mendekatinya.
Tetapi saat mendekat, Yae langsung melewatinya begitu saja dan berkata " kau tidak menggunakan uang sesembahan untuk kepentinganmu lagi kan? "
Disini Oberon langsung membeku ketika mendengarnya "iyahh... Tentu saja aku tidak memakainya lagi pula aku pun jarang keluar dari kuil ini"
"begitu..."
Lalu Yae pun segera pergi meninggalkannya begitu saja.
'huh... Hampir saja' ucap syukur dari Oberon jikalau tadi pagi ia memakai uang sesembahan kemarin untuk pergi ke kedai udon.
Kepergian Yae diikuti oleh Shinobu dan kini tinggal dirinya sendiri yang berada didepan gerbang kuil
"..."
Lalu Oberon pun memanggil Blanca dan memasuki mode perinya menaiki sahabatnya tersebut.
'rasanya aku jadi mau mengintai Shogun itu. Mengapa mereka semua mempercayai negeri ini yang dipimpin oleh sesosok boneka?' pikirnya.
Ketika dirinya terbang bersama Blanca yang bisa dibilang kecepatan terbang menyamai kecepatan cahaya, akhirnya ia melihat beberapa prajurit Tenryou bersama Kujo Sara saja dibawah.
"hmm... Dimana Shogun itu? Apa dia sudah kembali ke kastilnya? "
Karena ia masih penasaran, akhirnya Oberon memutuskan untuk masuk kedalam kastilnya melalui sela sela lubang bangunan.
**
Setelah 10 menit mencari, akhirnya ia menemukannya.
"wah wah wah... Banyak juga ya penjaganya. Untung saja aku peri jadi bisa masuk dengan mudah, tapi untuk jaga jaga saja" ujar Oberon sembari melirik kantungnya
Ia pun langsung menyuruh Blanca terbang cepat mengitari kastil sembari dirinya menaburkan semua serbuk tidur didalam kantung tersebut hanya untuk berjaga jaga saja.
"hoammnn... Rasanya ngantuk sekali" ucap salah satu penjaga
"ya benar aku juga. Kurasa tidur 5 menit tak ada masalahnya" balas penjaga disebelahnya
Para penjaga mulai duduk bersandar kemudian tertidur disana.
Oberon mulai tersenyum tipis melihat semua penjaga didaerah kastil telah tertidur pulas
"ya bagus, teruslah tertidur disana. Sekarang waktunya menggali informasi tentang boneka itu" ujarnya sembari menatap kastil yang teramat besar itu.
Oberon segera menyelinap masuk dari lubang lubang bangunan sebagai ventilasi udara.
Belum sampai 1 menit, kehadirannya sudah diketahui begitu saja.
"tak kusangka nyalimu besar juga mendatangiku kemari" ucap Raiden Shogun
Karena tidak bisa mengelak lagi, akhirnya ia membesar kembali begitu pula dengan Blanca yang kini hinggap di bahu kanannya.
"ya... Bagaimana ya... Soalnya siapa yang tidak langsung penasaran jika pemimpin suatu negara itu hanyalah sebuah boneka berwujud manusia"
Lalu tiba tiba terdengar suara ntah dari mana tetapi memiliki suara yang sama seperti Raiden Shogun didepannya.
"baiklah jika itu maumu. Dan juga kejanggalanmu diInazuma akan mengancam keabadian bagiku"
Mendengar kalimat keabadian membuat dirinya tersenyum sinis "perlu kau tau keabadian itu tidak selamanya baik"
Kemudian seisi ruangan mulai menghitam dengan Raiden Shogun yang menjadi pusatnya seakan akan tersedot kesuatu dimensi.
Ia terus melihat sampai kebelakang dan akhirnya menjadi hitam total.
"menarik... Dari beberapa orang yang kubawa kemari semua mencoba untuk melarikan diri" ujarnya.
Ketika berbalik, ia melihat sesosok gadis yang sama seperti Shogun sedang bertapa dan melayang menggunakan satu kakinya.
Oberon disini terasa puas akan hasil yang ia dapatkan dengan memasang senyuman sinis diwajahnya
-To Be Continued-
Yo halo semuanya, saya selagi Author Fanfic Genshin ini mau memberikan info jika bakalan update 1 kali selama 2 hari dikarena kesehatan, belum lagi karena kesibukan magang yang bikin punggung berasa jadi lansia. Dan yak itu saja dari saya, jadi nantikan saja chapter selanjutnya Sang Raja Peri melawan Archon Electro.
Salam Author ~