Brad memeluknya secara insting, hatinya remuk mendengar isak tangisnya. Ia ingin mengatakan padanya untuk tak menangis. Namun, dia tak bisa mengucapkan satu kata pun karena tenggorokannya terasa sesak.
Yang ia lakukan hanyalah mengusap punggungnya naik turun dalam upaya untuk menghiburnya.
Anastasia memeluknya lebih erat, seolah takut dia akan mendorongnya pergi.
"Anastasia," katanya pelan-pelan. "Sudah semakin malam. Ayo, saya antar pulang ke rumah."
"Cium aku," katanya dengan lembut.
Brad menundukkan wajahnya tak percaya. Dia pikir dia salah mendengar.
Suaranya hampir tak terdengar. Dia pikir dia telah mendengar dia mengatakan sesuatu, tetapi yang dia dengar hanyalah "Cium aku."
Mengapa dia memintanya untuk menciumnya?
Saat dia tengah bertanya-tanya, dia membungkukkan lehernya ke belakang dan menengadah kepadanya.
"Cium aku."
Kali ini, dia mendengarnya jelas. Itu berarti dia sudah mendengarnya dengan benar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com