webnovel

7 komandan

"Tetap saja kau sudah membuat masalah disini kau harus ku hukum!"Kata Sanga komandan semakin menaikan tekanan energinya.

"Kalau begitu majulah aku juga akan membunuhmu di sini!"Kata Zhao Xiling mengendalikan kelima pedangnya.

"Serang dia!"Kata sang komandan membuat semua pasukan yang ada menyerang Zhao Xiling.

Zhao Xiling pun tanpa ampun menyerang para pasukan dengan mudah.

"Bocah sialan lihat saja kau sudah kelelahan kau pikir kau mampu bertahan lebih lama lagi!"Kata sang komandan menyerang Zhao Xiling dengan sebuah tombak.

"Kita lihat saja!"Jawab Zhao Xiling dingin memukul sang komandan hingga terpental.

"Ugh sial dia kuat sekali!"Kata sang komandan yang berhasil menahan pukulan Zhao Xiling.

Tidak memberinya kesempatan lawannya Zhao Xiling mengarahkan pedangnya menyerang sang komandan.

Clang! Sang komandan berhasil menahan kelima pedang Zhao Xiling tapi itu membuat senjatanya retak.

Dhuak! Zhao Xiling kembali memukul sang komandan hingga terpental.

"Uhuk-uhuk aku harus meminta bantuan!"Gumam sang komandan menghancurkan sebuah giok.

Dalam sekejap 7 orang datang membuat semua orang yang melihatnya terkejut.

"Lihat mereka adalah 7 komandan ibu kota kerajaan Tang.Tak kusangka aku dapat melihat kedelapan komandan ibu kota kerajaan Tang berkumpul."

"Kau benar kedelapan komandan ibu kota kerajaan Tang adalah seorang kultivator di alam langit pemuda itu pasti kalah!"

"Komandan Ji apa yang terjadi siapa yang telah membuatmu terluka!"Tanya salah seorang komandan.

"Komandan Cheng semuanya bantu aku melawan pemuda itu dia sudah membunuh orang dan membuat keributan di sini!"Kata sang komandan yang di panggil Ji menunjuk Zhao Xiling.

"Bocah aku tidak tahu siapa kau tapi karena kau sudah membuat masalah di sini maka jangan harap bisa lari!"

"Hahaha....lari!Jika aku mau sudah dari tadi aku melarikan diri!"Zhao Xiling tertawa."Kalian semua majulah!"Kata Zhao Xiling mulai menyerang.

"Sombong!"Ketujuh jenderal pun maju menyerang Zhao Xiling.

Pertarungan pun kembali terjadi antara Zhao Xiling dan ketujuh jendral.Membuat halaman paviliun senjata hancur.

"Bocah ini kuat sekali!"Kata salah satu komandan memegang bahunya yang terkena tinju Zhao Xiling.

Sementara itu Zhao Xiling merasa senang sekali karena darahnya mendidih dalam pertarungan ini dan dia juga merasakan dia akan menerobos ketingkat akhir.

Pertarungan pun semakin memanas meskipun Zhao Xiling mendapatkan banyak luka tapi dia juga berhasil membuat 7 komandan terluka berat.

"Semuanya gunakan serangan gabungan!"Kata komandan Cheng membuat keenam komandan lainnya segera menggabungkan kekuatan mereka begitu juga dengan komandan Ji.

"Gawat!"Gumam Zhao Xiling segera menyerang."Teknik ketiga tinju sepuluh ribu Guntur amarah!"Katanya membuat tangan kanan Zhao Xiling diselimuti petir hitam yang dahsyat di tambah dia juga menggabungkan teknik kedua dari awan panas dewa matahari nirwana yaitu api surga nirwana membuat tangan Zhao Xiling juga di selimuti sebuah api hitam yang sangat panas bahkan tanah di sekeliling Zhao Xiling meleleh!

Tinju Zhao Xiling pun beradu dengan teknik gabungan kedelapan komandan.

Dhuar!

Zhao Xiling pun terlempar jauh hingga dia memuntahkan banyak darah begitu pula dengan kedelapan komandan tidak jauh berbeda dengan Zhao Xiling.

"Uhuk-uhuk!"Zhao Xiling kembali memuntahkan darah.

"Sial bocah itu benar-benar kuat bahkan dengan serangan gabungan kami kami juga masih harus terluka parah!"Kata salah seorang komandan menatap Zhao Xiling.

"Komandan Lang tapi serangan kita juga membuatnya terluka parah."Kata seorang komandan memeringatkan komandan lainnya.

"Hahaha.....luka ini benar-benar menyakitkan!"Kata Zhao Xiling tertawa senang meskipun dia kembali memuntahkan darah.

"Bocah kau sudah terluka parah kenapa kau sangat senang!"

"Tentu saja aku sangat senang,pertarungan kita ini telah membuat energi ku semakin kuat dan solid di tambah aku akan menerobos ke tingkat akhir!"Tawa Zhao Xiling membuat semua orang memandang nya gila.

"Meskipun begitu hari ini kau akan mati jadi kau tidak perlu senang begitu."Kata komandan Ji.

"Benarkah begitu!"Kata Zhao Xiling mengeluarkan sebuah pil."Coba lihat ini ini adalah pil penyembuh tingkat enam yang kumiliki dan aku masih memiliki 80 pil tingkat enam seperti ini!"Kata Zhao Xiling mengeluarkan sebuah pil kemudian dia mengeluarkan lagi sebuah botol kaca yang berisi pil yang sama yang dia pegang.Hal ini membuat semua orang terkejut setengah mati.

"Sebotol pil tingkat enam dia benar-benar memiliki sebotol pil tingkat enam!"Kata seseorang tidak percaya membuat semua orang penasaran dengan asal usul Zhao Xiling.

"Sebagai tambahan sebelum melawan kalian aku sudah melawan tiga ketua sekte dan salah satu komandan itu membuat ku mendapatkan beberapa luka kemudian kalian datang dan bertarung dengan ku meski kalian bisa melukai ku parah tapi lihat diri kalian kalian juga terluka parah olehku!"Kata Zhao Xiling dengan suara keras membuat menampar wajah semua komandan."Dengan pil ini semua luka-luka ku akan sembuh dan kekuatanku akan pulih kembali bagaimana tanggapan kalian?"Kata Zhao Xiling lagi membuat semua komandan terdiam tidak tahu harus melakukan apa.

Tiba-tiba saja langit berubah menjadi gelap di sertai angin kencang yang berhembus.

"Siapa yang berani membuat keonaran di ibu kota kerajaan Tang ku!"Seru sebuah suara,kemudian dari langit muncul dua sosok membuat ke delapan komandan berlutut.

"Hormat untuk raja Tang dan raja sebelumnya!"Kata semua komandan bersamaan.

Zhao Xiling yang melihat kedatangan mereka menjadi serius,dia mengenal salah satu dari orang yang muncul yaitu raja Tang yang pernah datang di acara ulang tahunnya.

"Tak kusangka ternyata di pulau Changlan ini ada dua kultivator di alam surga!"Kata Zhao Xiling santai membuat orang-orang memandang Zhao Xiling.

"Bocah katakan siapa namamu dan apa maksudmu membuat keributan di ibu kota kerajaan Tang ku!"Kata sosok tua memandang tajam Zhao Xiling.

"Zhao Xiling!"Kaya Zhao Xiling memperkenalkan dirinya."Alasanku membuat keributan ini kalian bisa bertanya kepada orang-orang ini termasuk orang-orang paviliun senjata."Katanya lagi dengan santai.

Próximo capítulo