webnovel

Valerie Keeps The Deal

Dia datang seperti angin di belakang nya yang menyapu pakaian dan rambut putih nya, seputih benang. Tapi kali ini, dia tidak menggunakan pakaian guru. Ini adalah pakaian aslinya, sebuah pakaian wanita iblis berwarna hitam, yang merupakan pakaian khusus para Iblis Scarlet.

Mereka semua memiliki desain pakaian yang sama, mulai dari Valerie, hingga sembilan orang lainnya. Dari sepuluh Iblis Scarlet, dua di antaranya tentu memiliki desain pakaian yang berbeda, karena mereka laki-laki, sisanya adalah delapan wanita.

"Aku datang, ada yang bisa ku bantu lagi atau-"

"Aku hanya ingin mengungkapkan dirimu yang sebenarnya pada Aiden. perkenalkan lah dirimu."

"Baiklah~"

Dia maju lebih dekat ke hadapan Aiden yang memegangi pedang, kemudian dia bisa bergerak sekarang, tapi Marie bisa mengendalikan tubuhnya hanya dengan jarinya, kemanapun pedang nya bergerak, semua sesuai gerakan jari telunjuk Marie. Pada akhirnya, dia membiarkan Aiden bebas dari kendalinya lagi.

"Sebelumnya, kita sudah berkenalan dan bertemu, kamu tidak mungkin lupa, aku tidak menggunakan identitas nama palsu, aku tetap menggunakan nama asliku sebagai Valerie. Aku adalah Iblis Scarlet tingkat satu dari sepuluh anggota yang ada."

"Sepuluh?? Berapa banyak bawahan yang kamu miliki? dan siapa kamu ini sebenarnya?"

"Aku malas memberitahu itu, itu masih menjadi rahasia lain."

"Lalu, dimana perjanjian untuk mengajariku kemampuan hebat iblis yang kamu katakan?? Apakah itu suatu kebohongan??"

"Tidak, tentu saja tidak, kita akan tetap menyepakati kesepakatan di antara kita, aku akan mengajarkanmu secara pribadi mulai hari ini."

"Lalu bagaimana dengan sekolah? Apa yang harus kulakukan??"

"Aku menciptakan duplikat dari diriku."

Jawabnya singkat.

Valerie akan menciptakan kloningan dirinya dengan kesadaran yang terhubung dengan tubuh asli atau sama saja dengan memiliki dua kesadaran di tempat yang berbeda pada waktu yang bersamaan.

Tubuh itu akan berperilaku layaknya tubuh aslinya, suara, sifat, ekspresi, dan semuanya yang 99% mirip dengan aslinya, namun 1% yang tidak melengkapi itu adalah palsu, karena palsu tetap saja palsu, kloningan tetap saja kloningan.

Kloningan Valerie akan memberikan materi pelajaran sihir normal di sekolah, mengisi jam pelajaran yang ada. Sementara dirinya yang asli akan mengajarkan Aiden kontrol dan kemampuan iblis yang tidak ada dalam materi sekolah.

"Kamu tidak akan pergi sekolah hari ini."

Dia menjawab singkat lagi, tapi sudah pasti, dia menjelaskan tentang kloningannya pada Aiden beberapa waktu yang lalu, dan sudah pasti dia akan mengerti apa itu tubuh tiruan.

"Aiden, aku cukup mengatakan saja bahwa aku adalah iblis yang sudah hidup ribuan tahun dengan tubuhku yang tidak akan pernah menua. Kekuatanku cukup besar, bahkan jika kamu ingin membandingkan kemampuan ku dengan semua guru terbaik di akademi itu, aku akan melawan mereka semua sendiri hanya dengan satu jariku."

"Kenapa kamu begitu tua, berapa tahun? seribu tahun? Dua ribu tahun??"

"Dua ribu tahun."

"Kamu adalah seorang nenek-nenek tua seharusnya, kenapa kamu tidak mati saja??"

PLAKK!!

Tangan Valerie menampar wajahnya dengan keras.

"Jangan berkata hal yang tidak sopan begitu kepada ratuku."

"Ratu? Tcehhh, kamu menyebutnya ratu? Ratu apa? Ratu penyiksa seorang anak lelaki??? Bukankah itu merupakan hal yang membuang-buang waktu, kupikir awalnya dia hanyalah gadis akademi yang tidak bisa apa-apa."

"Aiden, wujud ku ini adalah wujud sejak usiaku dua puluh tahun, karena aku sudah kuat sejak usiaku seperti itu, aku menjadi iblis yang memiliki banyak kemampuan, lagipula..."

"Lagipula apa??"

"Tidak jadi, aku tidak akan mengatakan banyak hal lebih jauh."

Dia mendekat kepada Aiden tanpa maksud jahat atau apapun. Kemudian menyentuh tangan kanan Aiden yang memegang pedang silver itu.

"Kamu sudah bertambah kuat sepertinya, dan sepertinya akan terus berkembang setiap harinya. Bahkan kamu bisa menciptakan pedang biasa tanpa harus mengeluarkan pedang iblis jahat mu itu."

Tapi terlintas di pikiran Aiden apa yang di katakan Marie itu ada benarnya, dia bahkan tidak menyangka bahwa dia bisa mengendalikan kemampuan nya sekarang seperti yang dia mau. Atau waktu luang yang dia gunakan untuk menguasai kontrol semua elemen.

Temen sekelasnya pasti masih belajar mengendalikan api dan air. Tapi dia bahkan sudah menguasai empat elemen sekaligus, mempelajari semuanya di waktu luang yang singkat, perlahan semua akan di kuasai olehnya. Api, air, tanah, dan udara.

Beberapa waktu lalu, yang dia lakukan adalah membuat tanah menjadi keras, menghancurkan batu, mengubah pasir menjadi batu, mengubah lumpur menjadi tanah kerikil dan berbagai macam variasi yang bisa di ubah-ubah berhubungan dengan tanah.

Memanipulasi tanah apapun di campur dengan air yang keluar dari jarinya saja bisa menumbuhkan tumbuhan yang mati, dan menciptakan sebuah pohon. Tapi sekarang baginya itu tidak terlalu menarik, hal utama yang selalu menjadi keinginannya adalah menjadi raja iblis yang memiliki kekuatan tak tertandingi. Walau dia senang bisa melakukan sihir nyata, semakin lama kebosanan akan datang di padanya, dia butuh sesuatu yang lebih kuat dan menarik.

"Ya! Benar! Kamu memang benar, aku seharusnya akan bertambah kuat setiap hari, bukankah kamu mengatakan bahwa ini adalah tanda yang di gunakan sebagai pilihan raja iblis selanjutnya? Aku tidak tahu siapa yang melukai leherku seperti ini, tapi yang pasti nya dia bukan Fyrena, melainkan raja iblis yang ada saat ini. Kuharap dia muncul di depanku sekarang juga."

Wajah Valerie berubah seperti melihat orang bodoh, walau begitu, sebenarnya Aiden tidak tau apa-apa tentang Marie dan Valerie lebih jauh. Di sisi lain, Marie hanya menghembus nafas sedikit sabar dan berkata di dalam hatinya "Oh, Aiden, andai saja kamu tahu bahwa raja iblis itu sebenarnya aku, dan benar-benar berdiri di depanmu sekarang."

"Yeah, kurasa cita-cita yang bagus."

"Aku tidak menyebutkan keinginan ku sebagai cita-cita, itu hanya sebuah keinginan, keinginan yang begitu besar."

Tidak ada lagi pertengkaran yang harus di lanjutkan antara dirinya dan Marie, mereka di pisahkan, dan Marie akan bersama dua pelayan itu di dapur, melakukan kehidupan normal yang seharusnya tidak membosankan daripada memandang langit hitam tak berujung di luar kubus violet.

Hari sudah terang, matahari mulai terbit, walau ini adalah dunia iblis, disini juga ada matahari. Namun tidak sama seperti tata surya bumi di kehidupan manusia, di kehidupan manusia ada bumi, bulan yang mengorbit bumi, dan planet-planet lainnya yang mengelilingi matahari sebagai pusat.

Bedanya, tempat yang mereka tinggali bukanlah bumi, melainkan dinamakan Izar yang merupakan makna bintang. Lagipula tempat ini tidak sebanding dengan ukuran bumi, jika di bandingkan dengan matahari di bumi, Izar adalah ukuran seratus kali lipat matahari, dan matahari yang di kelilingi oleh Izar adalah Ishan. Tentu saja ukurannya lebih besar dari Izar.

Bagaikan bumi dan matahari di dunia manusia.

Bedanya bumi dan matahari lebih kecil di bandingkan Izar dan Ishan. Selain dua benda ini, tidak ada lagi planet lain atau benda lain yang mengelilingi Ishan. Yang ada hanya ruang semesta yang begitu luas dengan bintang-bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya.

Ukuran keduanya memang besar, namun siklus waktu dunia mereka tidak berbeda jauh dengan perputaran waktu matahari dan bumi, jika dunia manusia satu hari adalah dua puluh empat jam, maka di dunia iblis satu hari sama saja dengan dua puluh jam.

Perputaran Izar mengelilingi Ishan sangat cepat, itu sebabnya waktu disini terasa lebih cepat, karena mereka hanya menggunakan dua puluh jam sesuai pergantian pagi dan malam.

Kali ini tidak ada campur tangan Marie dalam urusan Aiden dan Valerie, dia akan menjalankan perintah untuk melatih Aiden, lagipula itu bukan hanya perintah darinya untuk Valerie, itu adalah kesepakatan yang di lakukan antara Valerie dan Aiden.

Sampai pagi tiba pukul tujuh, mereka berdua berada jauh di luar rumah sekarang, di area yang berdekatan dengan lembah.

"Kamu yakin hanya menggunakan pakaian itu??" Tanya Valerie lebih dulu

"Aku sangat yakin, memangnya kenapa?"

"Aku takut jika latihan bisa membuatmu terluka parah sampai tak terduga."

"Memangnya kenapa jika aku terluka dalam latihan?"

"Aku akan di marah dan di beri hukuman, karena tidak menjaga keselamatanmu dengan baik."

"Mari kita lihat sejauh mana kehebatan mu menjadi guru."

Di tangan mereka masing-masing sudah tercipta pedang untuk pertarungan mereka.

Tanpa sadar, Aiden melaju ke depan untuk menyerang Valerie.

"Ingatlah untuk tidak menggunakan pedangmu sepenuhnya dalam pertarungan."

TANG... TING... TING!

Dua pedang silver ini saling berbenturan satu sama lain dengan cepat, walau dia masih dalam pelajarannya, tapi gerakan berpedangnya seperti berpengalaman, gerakannya cepat, tidak teratur, namun bisa tepat sasaran, kecuali jika Valerie tidak merespon serangan itu dengan baik.

Di detik berikutnya, dia berhasil mendekati jarak antara mereka berdua, menggabungkan sihir api di dalam pedang ini, berniat menggabungkannya tanpa terlihat, pedang silver ini akan terlihat biasa-biasa saja tanpa ada api yang membara atau api kecil apapun yang menyala.

Yang ada hanya bagian dari seluruh pedang ini yang bisa menjadi sepanas jauh lebih dar lava dan melelehkan pedang lain dalam sekali tebasan.

Tebasan pedang nya yang kuat dan bersemangat mengenai pedang Valerie ketika melelehkan bilah pedang nya sampai hampir putus, menyapu angin membuat pertarungan mereka seolah-olah sengit.

Valerie tidak akan kalah seperti itu sebagai guru dan posisinya yang merupakan Iblis Scarlet yang tak tertandingi. Suatu kebanggaan untuknya menjadi posisi pertama di mata Marie, kemampuannya dapat membalikan dan membelokkan segala manipulasi dari semua anggota iblis Scarlet lainnya.

Jika ada iblis Scarlet lainnya yang bisa menandinginya, mungkin itu hanya dua orang. Dan bukan berarti mereka akan menang. Keduanya adalah Isabel dan Virditas. Isabel adalah iblis Scarlet pada posisi ketiga, dan pada posisi ketiga yang sedikit berbeda lebih kuat dan juga bisa menandingi Valerie adalah Virditas.

Sayangnya, mereka tidak ada disini sekarang. Tugas mereka yang tersisa adalah tetap melakukan invasi dunia iblis dan menakut-nakuti banyak dunia tentang keberadaan iblis yang sebenarnya.

Membuat seolah-olah alam iblis harus menjadi bagian yang jahat, tidak bisa di usik, dan tidak ada dunia lain yang berani menyentuh masuk ke dalam dunia iblis.

Próximo capítulo