webnovel

Bab 124 epic come back

"tenangkan pikiranmu, bayangkan saat saat bahagia dalam hidup mu"

"rasakan mana itu mengalir secara perlahan dan lembut melalui tenggorokan mu"

"rasakan dalam hati mu untuk membuat semua sekutu dan teman mu untuk pulih dari luka mereka dengan cepat dan meningkatkan energi mereka"

"lalu mulai lah bernyanyi untuk menyampaikan semua isi hatimu pada mereka semua" mendengar penjelasanku, shoko yg menutup matanya perlahan mulai menyanyikan sebuah lagu yg merdu. seketika aku merasa energi yg sangat nyaman masuk ke dalam tubuh ku. "kamu berhasil shoko" mendengar perkataan ku, shoko mengangguk dengan penuh semangat lalu menatapku dengan expresi melankolis. "akhirnya aku bisa membantu" aku tersenyum melihat expresi shoko dan perlahan memeluknya. "kamu selalu membantu, jangan terlalu merendahkan diri."

"kapten jangan mesum, jangan mesum" kata shoko dengan panik dan saat aku melepaskan pelukan ku, aku melihat wajahnya sudah seperti memerah. "shoko kamu sepertinya demam, kapten harus memelukmu lebih lama agar demam mu cepat sembuh" kata ku dengan nada main main yg membuat shoko mundur selangkah demi selangkah sambil berkata dengan panik. "tidak tidak perlu kapten, aku baik baik saja. jangan mesum lagi"

"ha ha ha ha aku hanya bercanda" aku tertawa melihat tingkah malu shoko yg sangat lucu.

"kapten, satu kilometer lagi kita akan sampai di benteng Arden."

"terlihat situasi di sana sangat kacau dan ada sekitar 40 mahluk hitam seperti yg kita temui di hutan sedang membantai para prajurit."

"di sisi lain ada mahluk seperti serangga dalam jumlah besar yg juga ikut menyerang para prajurit." kata Rebecca dengan expresi serius.

mendengar ini aku segera ke depan kemudi kapal dan mengaktifkan sinar cahaya suci yg akan memancar dari mata patung kepala naga di depan kapal, lalu berkata pada semua nya dengan nada tegas. "semuanya bersiap untuk bertarung, target utama kita adalah mahluk hitam itu"

"shoko berdiri si sebelahku dan bersiap untuk menyayikan lagu mu untuk membantu para prajurit."

"corong di sebelah kemudi ini bisa memperluas suara nyanyian mu"

"ya kapten" semuanya berseru secara serempak dan mengambil posisi masing masing. yor dan rebecca ke sisi kanan dan kiri kapal, sedangkan Anya sudah naik ke atas tiang kapal untuk memberikan serangan petir dari atas tiang.

shoko yg memiliki job magic singer segera berdiri di sebelahku dan aku segera membuka beberapa corong besi berwarna emas berbentuk seperti terompet kecil yg memiliki fungsi memperkuat suara lalu mengirimnya ke berbagai ruangan di kapal dan keluar kapal sesuai dengan corong yg terbuka.

***

di dalam benteng Arden yg kacau, para prajurit berjuang keras membunuh para serangga. tapi mahluk hitam yg melayang layang di udara dengan santai memanen nyawa para prajurit satu per satu.

setiap panah yg menembaki mahluk itu hanya menembus melewati mereka seperti mengenai asap hitam.

"tanpa air suci atau senjata ajaib, kita tidak bisa melukai iblis pemanen ini" teriak salah satu pemimpin prajurit.

"putri teresa, kita tidak bisa seperti ini terus. pasukan kita akan musnah sebelum para earthling datang" teriak jenderal pasukan yg mengenakan armor emas pada seorang wanita cantik dengan rambut merah muda.

"bertahanlah sedikit lagi, selain earthling aku sudah menghubungi pemburu iblis yg ahli dalam menangani iblis sialan ini" jawab Teresa sambil terus mengayunkan pedangnya untuk membunuh para serangga, tapi sosok hitam tiba tiba muncul dari tanah di bawah kuda Teresia yg membuat dia terpental dari kudanya dan jatuh ketanah.

"putri hati hati.." teriak jenderal tersebut yg melihat Teresia terbaring di tanah dan iblis pemanen bergegas mengayunkan sabitnya ke arah Teresia. "dank" dengan suara benturan besi, teresia berhasil menahan serangan sabit tersebut dengan pedangnya.

tapi Teresia terlalu menganggap remeh kekuatan dari iblis pemanen ini dan segera pedang teresia mulai di tekan oleh ujung sabit iblis pemanen. suara retakan samar mulai terdengar dari pedang teresia dan expresi putus asa mulai muncul dari wajah Teresia.

di saat yg genting ini, tiba tiba cahaya putih mulai menyinari Medan perang yg membuat semua iblis pemanen berhenti bergerak dan mulai meraung ke arah sumber cahaya. "wiaaaccckkkkkk" teriakan melengking iblis pemanen mulai bergema di udara dan tubuhnya iblis tersebut mulai mengeluarkan abu seperti kertas yg hangus terbakar sedikit demi sedikit.

setelah itu nyanyian merdu seorang wanita mulai terdengar yg membuat luka luka para prajurit mulai sembuh dan tenaga mereka mulai pulih.

"tenaga ku mulai pulih"

"luka luka ku juga mulai menutup secara perlahan."

"lihat di sana, sumber cahaya dan suara itu berasal dari benda yg ada melayang di udara." salah satu prajurit menunjuk ke arah dragon ship yg sedang mendekati mereka. melihat ini semua orang juga mulai melihat ke arah dragon ship yg sudah mulai mendekat dan terlihat seorang pria tampan dengan kostum militer yg gagah sedang berdiri di atas kepala naga dengan kedua tangan di lipat kebelakang.

perlahan pria itu mulai mengangkat tangannya dan menjatuhkannya ke arah depan. di bawah tatapan semua orang, petir biru tiba tiba keluar dari atas tiang kapal dan mulai menyerang para iblis pemanen, lalu panah cahaya mulai menembak dari kapal tersebut yg mengarah ke iblis pemanen yg masih meringis kesakitan.

"sudah di lakukan dengan baik prajurit"

"tapi pertarungan belum berakhir"

"jadi jangan melamun karena ketampanan ku, segara angkat senjata kalian dan bunuh musuh di depan kalian." teriakan pria di atas kapal itu langsung menyadarkan para prajurit dan mereka dengan penuh semangat mulai membantai para parasit yg ada di depan mereka.

saat itu putri Teresia masih berbaring di tanah sambil menatap pria di atas kapal yg juga menatapnya dengan senyum lembut. hal ini membuat putri Teresia sedikit tersipu tapi di saat berikutnya dia menjadi kesal karena mendengar kata kata pria itu. "warna celana dalam yg bagus, apa kamu sengaja ingin menunjukannya pada ku."

"maka aku sangat berterima kasih, tapi tempat ini tidak cocok untuk hal hal mesum seperti itu."

"mari kita lakukan di lain kesempatan" dengan kesal dan wajah memerah, Teresia Langung menutup rok mininya yg terbuka saat jatuh ke tanah dan segara bangkit dari tanah sambil mengutuk pria itu dengan kesal. "kamu pria mesum" epic come back pun segera terjadi dan dalam waktu 2 jam benteng Arden sudah kembali di ambil alih. kapal yg terbang di langit juga mulai berhenti tepat di atas benteng Arden.

Próximo capítulo