webnovel

Archive 01: Nowhere

DESIA.

Nama dari salah satu benua yang ada di planet bernama "ATHONIA". Di salah satu negara tanpa tuan sebuah kota masih berdiri tegak meskipun dikelilingi oleh gurun gersang yang dihuni oleh para monster bernama "TEUFEL" biang keladi masalah athonia untuk saat ini.

Nama kota itu adalah "TEBRIS".

Kota yang dikelilingi oleh tembok-tembok raksasa untuk melindungi penduduk yang ada didalamnya dari serangan teufel.

Tapi apa masalahnya dapat diselesaikan begitu saja? Tidak.

Ada konflik lain yang membuat penduduk asli kota itu menjadi merasa tak aman sehingga membuat perpecahan kota itu menjadi 4 bagian.

Kini kota itu terbagi menjadi 4 distrik dan masing-masing distrik dikuasai oleh kelompok yang memiliki otoritas tinggi di wilayah tersebut.

....

Suara senjata api sering terdengar di kota ini, bagaikan lantunan syair yang menemani aktifitas warga kota tebris yang berlindung didalam jubah yang terbuat dari rasa takut dan khawatir.

23 Agustus 2088.

Seperti biasa, terjadi baku tembak antar kelompok di distrik 1 karena memperebutkan wilayah, terkadang suplai pada pukul 09.37 pagi hari tadi.

Nampaknya itu kelompok kecil yang diutus oleh kelompok besar yang menguasai distrik 3. Sedangkan kelompok kecil lainnya yang bernama "TYX" tidak terlihat lagi, hal itu dikarenakan lawan mereka dibantu dengan diberikan sokongan senjata yang lebih kuat.

Kematian sudah menjadi hal yang sangat biasa bagi kota ini, nyawa bagaikan sebuah kertas buku yang dapat dengan mudahnya dibakar.

Kelompok Tyx: 78 korban jiwa.

Kelompok lawan: 27 korban jiwa + 6 korban jiwa yang merupakan anggota kelompok yang menguasai distrik 3.

Warga sipil: 147 korban jiwa (termasuk anak-anak, orang dewasa, dan lansia).

Total korban jiwa: 258.

Kehidupan anak kecil disana dengan mudahnya dirampas oleh sesuatu dan digantikan dengan trauma yang terus menghantui mereka seumur hidup, itupun kalau mereka masih bisa menangani trauma mereka.

....

Kalau tidak, mereka bisa berakhir dengan cara 'Bunuh Diri'.

Masih di hari dan tanggal yang sama. Kelompok lain kembali mendatangi distrik 1 untuk mendapatkan suplai.

Pukul 13.23.

2 orang itu berasal dari kelompok kecil bernama "REVENANT". Yang satu mengawasi dari gedung dengan senjata snipernya, sedangkan yang satunya lagi mempersiapkan jebakan.

*beep*

Sebuah jaringan komunikasi yang menggunakan alat menghubungkan percakapan antar 2 orang itu.

*kssk*

"2 orang mendekat ke arahmu"

Terdengar suara wanita yang mencoba memberitahu seseorang yang sedang menyiapkan jebakannya.

Orang yang menyiapkan jebakan tersebut melihat daerah sekitarnya kemudian berlari menuju reruntuhan bangunan untuk bersembunyi.

Tidak lama kemudian, 2 orang itu mendatangi tempat tersebut disana mereka mencari-cari sesuatu. Tanpa disadari salah satu dari mereka menginjak tali yang terhubung dengan bom yang ditempel disamping tembok ia berdiri.

Suara ledakan diiringi jeritan kematian terdengar kencang, rekannya yang tersadar berlari menuju asal ledakan tersebut dan melihat beberapa bagian tubuh temannya yang tersisa.

Dia seketika langsung waspada dan melarikan diri dari tempat itu.

....

Setelah melalui gang-gang kecil, dia sampai di area terbuka yang dapat dijangkau oleh jangkauan sniper milik wanita yang berada di atas gedung.

Wanita itu membidik kepala pria tersebut, menunggu dan menunggu waktu yang tepat dia menarik pelatuknya, peluru snipernya menusuk angin yang ada di udara membantunya menghantarkan sebuah hadiah terakhir.

Peluru itu menghancurkan kepalanya tidak bersisa meninggalkan darah yang keluar seperti air mancur yang perlahan surut.

Beberapa saat kemudian, wanita berambut putih mendatangi tempat sebuah mayat tanpa kepala, dia mencari bekas peluru snipernya untuk dibawa.

Setelah dia menaruh pelurunya, rekannya kembali muncul sambil membawa beberapa suplai. Mereka kemudian membawa suplai-suplai itu ke truk untuk dibawa kembali ke markas.

Próximo capítulo