"Kejahatan Aku memang tidak menguntungkan...."
"Tetapi Aku sangat menikmatinya sepuas hatiku...",
Jawab Pria Bermata Merah yang jujur hatinya.
"HAHAHAHA.....HAHAHA..."
Tawa yang menakutkan ini kembali menakutkan para burung gagak yang menonton pertarungan mereka.
Hingga beterbangan ke sana-sini.
Tapi Bulan Purnama masih memberanikan diri tetap menonton pertarungan mereka.
Hingga tampak jelas suasana mereka dengan cahaya rembulan.
....
...
"Darimana kamu tahu....Aku ada disini...??!"
"Jack Pumpkinhead.", tanya serius Si Mata Merah.
Sembari menodong senjata pistol, Jack Pumpkinhead menjawabnya.
"Hanya tempat ini....Menara Jam Besar Big Ben..."
"Tidak terkena serangan apapun...", jawabnya.
"Aku menemukan banyak mayat-mayat berserakan di jalanan sekitar sini...tewas karena bekas tusukan pedang...!!!", lanjutnya.
Pria Bermata Merah merasa kagum atas tebakan Jack Pumpkinhead.
"Oh...Begitu.!!?", responnya.
....
Langkah kaki selangkah maju, "TAP"
Jack Pumpkinhead hendak ingin menangkapnya sembari tetap mengancam nyawa Si Mata Merah.
"Menyerahlah....Kamu...."
"Aku tidak akan menembak mati kamu..."
"Jika kamu bersedia menyerahkan diri dan dihakim oleh hukum keadilan di sini..!!!", suruh Jack Pumpkinhead.
.....
Pria Bermata Merah kembali berwajah murung.
"Apa kamu pikir...Aku ini BODOH..."
"HAH.!?", respon baliknya.
"Jika aku menyerah diri....sama saja aku bunuh diri.!?"
"Lebih baik....Aku tetap melakukan kejahatan sesuka hatiku.....sampai mati...."
"Karena puas hatiku....!?", lanjutnya yang kembali berwajah senang.
Jack Pumpkinhead terkejut bukan main.
Pria Bermata Merah masih berniat melakukan kejahatan luar biasanya.
"Berarti....Kamu mau mati di tangan Aku...!!?", tebak Jack Pumpkinhead yang merasa musuhnya siap mati.
...
Si Mata Merah menampakkan wajah yang mengerikan dengan senyuman devil demonnya.
Jack Pumpkinhead merasa firasat sangat buruk setelah menatap wajahnya.
Tiba-tiba.
Tangan kanan Pria Bermata Merah ini maju ke depan dirinya.
Menunjukkan jari-jarinya yang hendak menjentikkan untuk menimbulkan suara gertakan.
Di depan rivalnya Si Jack Pumpkinhead.
"Belum waktunya....JACK.!?", jawabnya.
.....
Tampak alunan musik instrumental Star Sky telah berhenti suara.
Suara-suara ledakan bom dinamit pun juga tidak terdengar lagi.
Maupun Amukan Naga Raksasa yang menguasai langit Kota London juga berhenti menghembus nafas apinya.
Tetapi.
Suara-suara reruntuhan bangunan dan rumah-rumah masih terdengar jelas.
Suara-suara teriakan kesakitan orang-orang inggris masih bergema di tanah salju kota london.
Suara-suara ratapan tangisan masih dirasakan semua warga london yang sedih kehilangan suatu yang berharga.
.....
....
"PROOOOKKKKKK"
Suara jentikkan jari-jari antara Ibu Jari dengan Jari Tengah dan Telunjuk.
"BBBOOOOOOOOOOMMMMMMM"
"BBBOOOOOOOOAAAMMMMM"
"BBBOOOOOMMMMM"
Suara ledakan sangat besar terdengar di bawah mereka.
Menyebabkan Menara Jam Besar Big Ben bergoyang-goyang.
Tampak hendak pincang pada badan Menara yang tegak.
Jack Pumpkinhead yang terkejut bukan main.
Mendadak berlutut sembari memegang papan sebagai pegangan.
Menatap bawahnya.
Terlihat Kaki Menara Jam Besar Big Ben ini diledakan oleh bom-bom dinamit yang terpasang.
Di dasar lantai Menara tersebut.
Retakan-retakan menjalar naik ke atas dinding Menara Jam Besar Big Ben.
Hendak memisahkan badan Menara menjadi berkeping-keping.
Bulan Purnama yang tampak panik ini kembali menutup dirinya dengan awan-awan kelabu karena mendengar ledakan yang mengetarkan langit.
.....
"GGGREEEETTTTTTTTTT"
Tiba-tiba suara pesawat tempur terdengar oleh Jack Pumpkinhead.
Tampak hendak mendekat kepada mereka berada sekarang.
Jack Pumpkinhead menatap tubuh Pria Bermata Merah yang masih berdiri kokoh di ujung papan.
Sangat terkejut banget.
...
"BBBBRRUUUUUUUUKKKKKK"
"BBBRUUUUUKKK....BRRRUUKKK"
Suara retakan bangunan menara semakin jelas terdengar.
....
"TAP...TAP....TAP"
Pria Bermata Merah berjalan santai mendekati Jack Pumpkinhead yang berlutut di depannya.
Jack Pumpkinhead tidak mampu bergerak karena takut jatuh karena goyangan Menara Jam Besar Big Ben yang mulai roboh.
....
"INI BELUM BERAKHIR..."
"..."
"GOOD BYE, HERO."
"......."
"......."
"HAHAHAHA....HAHAHAHA....HAHAHA..."
Pria Bermata Merah mendadak memegang tali tangga yang tertempel di badan pesawat tempur yang melewatinya.
Ikut terbang bersama kecepatan pesawat tempur yang lewat di samping Jack Pumpkinhead.
Terbang menjauh dari keruntuhan Menara Jam Besar Big Ben.
.....
"BBBBRRUUUKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK"
Akhirnya, Menara Jam Besar Big Ben benar-benar roboh jatuh ke dasar tanah.
Bersama Jack Pumpkinhead.
....
....
.......
Sejarah 29 Desember, Hari Natal Menjelang Tahun Baru.
Peristiwa ini dinamakan "The London blitz" oleh Jerman sebagai balasan atas serangan inggris kepada ibukota jerman, Berlin.
Serangan Balasan Jerman ini membuat lebih dari 3.600 nyawa tewas dan lebih dari ribuan warga inggris menghilang.
Pesawat tempur Jerman membombardir kota London, Inggris, secara besar-besaran yang membuat Sungai Thames seperti kolam api raksasa.
Total Bom yang dijatuhkan oleh Jerman kepada ibukota inggris, London adalah 337 Ton Bom Berdaya Ledak Tinggi.
....