webnovel

20. Mimpi Basah (18+)

"Ungh...Ah~Kak...u-aaah! Udah kak hah..." Desah Rino kala kejantanan tebal dan panjang milik Arwin melesak masuk kedalam lubangnya, Bergerak maju mundur tanpa henti dengan ritme cepat berhasil membuat Rino keenakan. Arwin menyeringai melihat lawanya tidak berdaya dan keenakan karena hentakan pinggulnya.

Arwin "Shhh... Aah...Sempit banget uuh!" Keluhnya. Padahal sudah beberapa menit yang lalu mereka melakukan seks tapi lubang milik Rino benar-benar sempit untuk juniornya agar terbiasa dengan kesempitan itu.

"Annnghhh~Kak aah...Sakit kak... Pelan-pelan...Nnnghh" Ucapnya. Namun Arwin tidak kunjung melambatkan kecepatannya dalam menggempur lubang miliknya.

Arwin "Hah~hah~... Lubangmu sempit Sayang jadi kakak laju-laju biar henghhh terbiasa kamunya" Jawabnya beralasan. Memangnya siapa yang ingin menyia-nyiakan lubang sempit ini?

Plok plok plok

Bunyi indah yang dihasilkan oleh bertemunya kulit dua insan yang bergairah di atas ranjang king size itu.

Arwin "Kakak cabut sayang, ganti posisi" Ucapnya mencabut penisnya. Belum sempat Rino menjawab Arwin langsung membalikkan posisi menungging Rino menjadi berhadapan dengannya, Seketika wajah tampan Rino memerah karena malu dan segera menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Arwin terkekeh geli melihatnya.

Arwin "Ngapain di tutup? Kakak kan udah liat semuanya" Godanya lalu tanpa aba-aba meraup puting pink kecil milik Rino, Dengan rakus menjilatnya bergantian, mengulumnya serta menggigit-gigit kecil benda sensitif Rino.

"Hyaaa!!!Aaah!Ge...Geli enghhh" Desahnya memegang kepala Arwin, melampiaskan kenikmatannya dengan meremas-remas rambut pacarnya serta tubuhnya yang menggelinjang nikmat.

Dari puting berpindah ke leher mulus milik Rino. Arwin menjilati bagian sensitif kedua Rino dengan gerakan sensual, lalu memberi tanda kepemilikannya disana setelahnya tersenyum bangga disela-sela ciumannya.

Arwin "Kamu milik kakak! selamanya!!" Tegasnya lalu menggigit keras leher putih Rino.

"Aaah!! I..iya... Aku cuma milik kakak" Jawabnya menahan sakit serta nikmat secara bersamaan di bagian lehernya.

Kemudian Arwin mengangkat betis mulus Rino hingga ke depan wajahnya, Lubang pink berkerut itu begitu menggodanya dengan hiasan sperma Arwin di sekitarnya. Memejamkan matanya, Tanpa aba-aba ia membenamkan kepalanya disana lalu menjilat-jilat lubang itu dengan penuh nafsu. Rino tersentak, tubuhnya gemetar menerima serangan Arwin.

"Emmnghhh...nyang...geli aah!" Desahan Rino semakin membuat Arwin bergairah. Ia memasukkan lidahnya, Memutar-mutarnya benda lunak basahnya di dalam sana membuat tubuh lawannya gemetar menahan nikmat.

"Kak...engh...e...enak" Desahnya.

Di dalamnya Arwin bisa mengecap rasa manis yang candu di lidahnya. Mengeluar masukkan lidahnya sesekali menggoda lubang kecil itu dengan menusuk-nusuknya tanpa memasukkannya. Tiba-tiba Arwin merasa telinganya sedang di tarik oleh seseorang.

Lintang "Win!! Arwin!!" Kesal Lintang, Tadi ia disuruh mamanya untuk membangunkan kakaknya namun setibanya malah disuguhi oleh pemandangan yang eew... Menurut Lintang. Apalagi saat ia tak sengaja melirik ke bagian celana Arwin yang menjulang tinggi seakan ingin merobek celananya saat itu juga, sedikit rasa ngeri menghampirinya. Bagaimana bisa kakaknya yang tampan ini tidur dengan menjulurkan lidahnya, sesekali juga akan mendesah.

Akhirnya dengan kesal dijewernya telinga Arwin sambil berteriak-teriak di telinganya untuk membangunkan Kakaknya.

Lintang "WIIIIINNNN!!! BANGUN WOI!!! UDAH TUA MASIH AJA NGOMPOL!!!" Teriaknya memenuhi ruangan itu. Arwin langsung tersentak, membuka matanya sekaligus menepis tangan Lintang di telinganya yang sedang meneriakinya.

Arwin "Apa?!" Tanyanya dengan wajah sedikit kesal.

Lintang "Bangun! Dibilang dari tadi suruh bangun... bangun malah tidur kayak kebo!! Dasar tua!!" Omelnya kepada yang lebih tua. Lalu bertambah geram saat kakaknya malah kembali menarik selimut membelakanginya dan melanjutkan mimpinya yang tertunda. Tapi sesaat kemudian ia membuka matanya lebar-lebar saat menyadari ada yang salah dengan mimpinya.

Lintang yang sedang geram saja terkejut kala Kakaknya tiba-tiba bangun dengan mata melotot kepadanya, Lalu tanpa sadar Arwin melirik ke celananya.

"Sial!!" Batinnya.

Lintang "Ngapain Lo diem-diem gitu!? Sana keluar, sebelum papa yang bangunin!" Serunya lalu beranjak meninggalkan Arwin yang masih tertegun mengingat mimpi basahnya tadi. Bila wanita maka Arwin sudah biasa tapi... Kali ini di mimpinya malah Rino yang sedang melakukan seks bersamanya!!

"Aaarrrggghhhh! Sial!!!" Teriak frustasinya mengacak-acak rambut miliknya.

"Jangan gila!! Buruan Woi!!" Teriak Lintang dari luar kamar Arwin.

Arwin mendengus kasar lalu beranjak dari tempat tidurnya, Mengambil handuk dan bergerak menuju kamar mandi tidak menghiraukan celananya yang basah oleh spermanya.

Setelah itu barulah Lintang berjalan menuruni tangga, Menuju meja makan yang sudah di isi Mama papanya plus tambahan kakak pertama Lintang berserta istri dan 2 anaknya.

Jasmine "Udah bangun kakakmu?" Tanya Jasmine saat memberikan piring kepada Lintang.

Lintang "Udah kayaknya, Tidur mirip kebo! Anak IPS tuh enak bisa nyantai gak kaya kita anak IPA" Protesnya lalu mengambil nasi dan opor ayam kesukaannya.

Yudi "Tapi biarpun begitu kakakmu tetap akan sibuk kalau ujian nanti" Jawab ayah Lintang di sela-sela makannya.

Lintang "Ya tetap aja pa" Balasnya cuek.

Jasmine "Iih Arwin! Cepat! Nanti kamu terlambat! Ini udah jam 8 sayang!!" Pekik Jasmine gemas saat melihat anaknya lengkap dengan seragam sekolahnya terlihat ogah-ogahan menuruni tangga. Mendengar omelan mamanya dengan malas Arwin pun melajukan langkah kakinya ke meja makan.

Arwin "Selamat pagi ponakan paman yang ganteng!" Serunya kepada anak pertama dari kakaknya, Devanno Ridwan Wiranto, 7 tahun.

Devan "Pagi paman" Balasnya sumringah. Ia sangat menyukai pamannya ini daripada 2 paman lainnya.

Merin "Ih paman cuma Devan doang di capa, melin tidak!" Protesnya dengan bibir manyun. Hamerina Aranti Wiranto, 4 tahun. Lintang dengan gemas mengusak surai keponakannya.

Arwin "Hehehe... Maaf Rina" Ucapnya tanpa dosa dengan kekehanya.

Jasmine "Sudah-sudah! Makan dulu, kalian berdua cepat makannya! Keburu telat masuk sekolah" Omelnya, Akhirnya mereka semua makan dengan diam.

***

Hari ini adalah hari Senin jadi otomatis mereka akan mengikuti upacara, Hampir seluruh murid membenci hari Senin karena mau tidak mau mereka akan berbaris dalam waktu yang panjang sambil mendengarkan ocehan panjang dari kepala sekolah.

Tak jarang beberapa siswa pingsan di tempat karena tidak mampu berdiri selama berjam-jam di bawah terik matahari. Namun tak ayal sebagian dari mereka akan berpura-pura pingsan agar bisa bersantai di ruang UKS, Adapula yang izin ke toilet, alasan kaki luka dan masih banyak lagi.

Tapi sebelum penderitaan itu datang, Para siswa kelas 12-B IPS nampak terkejut melihat si playboy sekolah sedang melamun. Sebagian dari mereka nampak berbisik-bisik membicarakan tingkah anehnya.

"Si Arwin kesambet apaan ya" Bisik seorang siswi ke teman sebangkunya.

"Gak tau" Jawab temannya.

"Paling galau kali"

"Mana ada playboy ganteng kayak dia bisa galau, Tuh buktinya dia habis putus dengan si Sinta kelas 1 tapi orangnya biasa-biasa aja kok" Timpal seorang Siswa.

Seperti biasa mereka akan asal tebak saja. Tapi sebenarnya yang menjadi penyebab tingkah anehnya adalah mimpinya tadi pagi, Dimana ia dan Rino berhubungan intim layaknya pasangan suami istri.

"Kok bisa dia sih yang gue mimpiin? Kenapa gak cewe lain? Ya bener sih dia pacar gue, tapi kan cuma status dan gue rasa dia juga ngerasain rasa gak suka gue sama dia, Kita emang pernah ciuman bahkan gue pernah nyicipin lehernya jujur sih dari bibir sampai lehernya tuh manis semua!" Ucapnya dalam hati, Masih dengan posisi melamun. Hingga sebuah panggilan membuyarkan lamunannya.

Janu "HAYO NGAPAIN!!" Serunya mengagetkan Arwin.

Arwin "Setan Lo Nu!" Umpatnya.

Próximo capítulo