webnovel

Ep 4. Tiba di benua selatan

Revisi Ep 4. Tiba di benua Selatan

Immortal Lou berhasil membunuh immortal Bun Sang dengan cara paling hina, pengalaman bertarung yang dimiliki immortal Lou tidak ada yang menandingi kecuali beberapa tokoh terkuat dari empat kekaisaran, di salah satu kapal dari 10 kapal sosok pria berdiri menatap tajam Lan Mu, di sampingnya kepala immortal Bun Sang terpisah dari tubuh, immortal Lou menendang kepala ke arah Jenderal Lan Mu.

"Jangan bunuh aku.. aku mohon!"

"Heh… maafkan aku, kamulah yang meminta kematian lebih dulu!"

"Aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan!"

"Aku tidak membutuhkan apapun!"

"Tolong jangan bunuh aku!"

"Aku akan membunuhmu!"

Lan Mu melihat ke arah pasukannya "Pasukan, serang dia!"

Tidak ada satupun orang yang berani bergerak, mereka begitu ketakutan melihat pemuda kurus dengan aura ganas, immortal Lou melihat ke arah semua pasukan jendral Lan Mu.

"Aku adalah pelindung putri Lien, siapapun orangnya yang ingin melukai putri Lien, akan aku bunuh!"

Semua pasukan melepaskan senjata, mereka berlutut memohon ampun, immortal Lou tersenyum dingin ke arah semua orang, jendral Lan Mu menarik pedang di pinggang, sebelum mati ia ingin memberikan perlawanan kepada pemuda kurus.

"Aaaaa!" teriak jendral Lan Mu mengayunkan pedangnya.

Immortal Lou melemparkan pedang, pedang berputar-putar menebas kepala Lan Mu, immortal Lou menendang kepalanya ke laut, semua ikan buas langsung memakan bagian tubuh yang baru saja jatuh ke air, setelah itu immortal Lou berjalan menghampiri semua orang.

"Tuan, tolong jangan bunuh kami!"

"Kamu memiliki keluarga!"

"Ampuni kami!"

"Kalian kembalilah ke benua tengah dan meminta ampunan kepada ayah putri Lien, kalau kalian berani memberontak? Jangan salahkan aku menghabiskan nyawa kalian semua!"

"Terimakasih!"

"Terimakasih!"

"Tuan, tolong terima hadiah dari kami!"

"Oke, aku ajak menerimanya!

Satu persatu orang memberikan emas mereka, tanpa ada rasa ragu Immortal Lou mengambil semua emas tersebut, setelah itu meminta satu kantong bahan makanan.

"Terimakasih, aku pergi dulu!" ucap immortal Lou melesat terbang.

—-----------

Satu jam berlalu akhirnya immortal Lou berhasil menyusul kapal naga milik putri, ia langsung melesat ke arah kapal, putri Lien memberikan senyuman hangat, namun di benaknya ia sedikit takut karena immortal Lou memiliki kekuatan yang dilarang empat kekaisaran.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Tidak apa-apa, aku sangat lelah!"

"Istirahatlah!"

"Putri aku tidak dulu!"

"Iya!"

Di bawah terik matahari sebuah kapal sedang berlayar, di dalam kapal terlihat dua sosok sedang berdiri, mereka menunggu tiba di pelabuhan benua selatan. Lou melihat paras cantik seperti Dewi di sampingnya, ia sedikit canggung karena tidak memiliki pengalaman dekat dengan wanita seusianya. Setelah beberapa saat kemudian mereka melihat pesisir pantai dan pelabuhan kapal, putri Lien langsung melihat ke arah Lou dengan wajah bahagia.

"Akhirnya kita sampai!"

"Iya Putri, ayo kita berlabuh?"

"Em!" jawab Putri sambil menganggukkan kepalanya.

Lou menjalankan kapal ke arah pelabuhan, tidak butuh waktu lama kapal sudah berlabuh. Putri Lien menarik tangan Lou untuk segera menuruni kapal, ia meminta Lou untuk turun lebih dulu, setelah itu menyambutnya dari bawah.

"Tenang saja, aku akan menangkap tubuh mu!"

"Baiklah!" ucap Putri Lien lalu melompat.

"Dapat!"

Lou berhasil menangkap tubuh putri Lien, saat itu juga empat mata saling memandang dengan tatapan penuh arti, putri Lien memberikan senyuman hangat.

"Apakah kamu tidak ingin menurunkan ku!"

"Ah, maaf putri.!" jawab Lou lalu menurunkan putri Lien.

Putri Lien menahan tawa ketika melihat pria tampan menggendong dirinya cukup lama, setelah itu mereka berjalan ke pasar. Putri Lien berencana membelikan pakaian baru untuk immortal Lou, sekarang Lou menggunakan jubah milik putri Lien.

Lou melihat sekeliling lalu berjalan ke arah salah satu penjual kain, tanpa sadar putri Lien memperlakukan Lou seperti suaminya sendiri. Lou hanya menuruti apa kata sosok cantik yang sedang memilihkan pakaian untuknya, satu persatu pakaian di coba yang membuat Lou kebingungan.

"Apakah wanita memilih pakaian selama ini, seperti memilih pusaka Tingkat tinggi!" gumam Lou.

"Aku sudah lama sekali tidak melihat dunia luar!" gumam Lou mengingat kedua orang tuanya.

"Sepertinya, ini cocok!"

"Baik putri, aku akan mencobanya!"

"Em!"

Lou berjalan ke ruang ganti, setelah itu ia keluar dari tempat tersebut. Putri Lien langsung berjalan menghampiri pria di depannya, ia melihat dari bawah sampai atas tubuh Lou.

"Cocok sekali, setelah ini kita langsung berangkat ke rumah kakek!"

"Baik putri!"

Putri Lien mengalihkan pandangan "Paman berapa harganya!"

"50 keping emas!"

Lou tersentak kaget saat itu juga, ia menangkap tangan Putri Lien sambil menggelengkan kepala.

"Putri itu terlalu mahal untuk pria sepertiku, bukan aku ingin menolaknya tapi…!"

"Tapi apa? Jangan membantah, kamu pelayananku dan harus memiliki penampilan bagus!" bentak putri Lien.

"Maaf putri, aku tidak akan mengulanginya lagi?"

"Paman ini, 50 keping emas!"

Putri Lien menarik tangan Lou meninggalkan tempat tersebut, Lou hanya mengikuti dari belakang tanpa berani membantah. Meskipun Lou adalah seorang immortal tapi yang sudah membebaskan dirinya dari hukuman yang dijalani 1000 tahun adalah Lien, itu juga membuat Immortal Lou tunduk dan patuh pada gadis cantik dari benua tengah.

"Aku tidak suka kalau kamu menolak apa pemberianku, apapun itu alasannya!" ucap Putri merajuk.

"Maafkan aku putri!"

"Oke!"

"Maaf putri!"

Immortal Lou menggaruk kepala yang tidak gatal, penduduk sekitar menggelengkan kepalanya melihat Lou dimarahi, sedangkan putri Lien tidak memperdulikan hal tersebut, untuk tiba di ibukota benua selatan membutuhkan waktu satu bulan perjalanan. Setelah beberapa jam matahari mulai tenggelam membuat dunia menjadi gelap tanpa ada cahaya sedikitpun, sekarang putri Lien dan immortal Lou berada di tengah hutan jalur utama menuju ibu kota.

"Kenapa kepala ku tiba-tiba pusing…!" Putri Lien jatuh pingsan.

Dengan cepat Lou menangkap tubuh putri Lien "Putri!"

Lou langsung menggendong Putri dibagian belakang, ia melanjutkan perjalanan di tengah kegelapan malam. Putri Lien yang kelelahan berjalan membuat ia jatuh pingsan, sebagai putri kekaisaran ini baru pertama kalinya berjalan begitu jauh tanpa henti. Setelah beberapa jam tempat tengah malam di hutan, langkah Lou di hadang 10 sosok berjubah hitam.

"Siapa kalian, kenapa menghalangi jalanku?" tanya Lou.

"Serahkan wanita itu dan semua hartamu!"

"Terlalu arogan!"

"Cepat bunuh dia!"

10 orang mengepung Lou yang sedang menggendong Putri Lien, ia langsung mengambil posisi siap bertarung.

"Serang!" teriak semua orang secara bersamaan.

Lou melompat lalu menginjak 10 pedang yang membuat 10 senjata terlepas dari tangan sosok berjubah hitam, setelah itu ia merendahkan kuda-kuda.

"Kick the Dancing Dragon!" ucap immortal Lou lalu mengayunkan kaki yang membentuk lingkaran penuh.

"DUARRRRRRRRRRRR!" 10 sosok memuntuh seteguk darah segar.

"Sepertinya akan ada 10 nyawa yang melayang hari ini!"

"Cepat lari!" ucap salah satu orang.

Immortal Lou terbang ke langit menghalangi langkah mereka "ingin lari dariku setelah mengancamku!"

10 sosok langsung berlutut memohon ampunan, mereka tidak tau kalau sosok di depannya adalah seorang immortal.

"Maafkan kami!"

"Tolong jangan bunuh aku!"

"Aku masih memiliki istri dan anak!"

"Tolong terima semua uangku untuk bisa membuat anda senang!"

"Aku juga!"

"Aku juga!"

"Simpanlah, aku beri kalian kesempatan hidup satu kali… kalau kalian merampok lagi, bahkan kekaisaran ini tidak mampu menghentikanku!"

Pandangan mereka semakin gelap ketika mendengar ucapan Immortal Lou, mereka langsung berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut. Lou kembali turun menginjakan kaki di tanah, untuk terbang sangat tidak mungkin karena bisa membuat nafas Putri Lien menjadi sesak dengan kecepatan yang dimiliki seseorang immortal.

"Jalan kaki saja, nanti dia juga bangun!" ucap Lou.

Dalam keadaan pingsan, putri Lien tertidur pulas di gendongan immortal Lou. Setelah beberapa jam Lou melihat sebuah desa, ia langsung membawa putri Lien menuju desa.

"Akhirnya tiba juga, apakah putri memiliki uang untuk membeli makanan?" gumam Lou.

Putri Lien membuka mata "A-aku tertidur!"

"Putri sudah bangun? Kamu kelelahan."

"Maaf, tolong turunkan aku!"

"Iya Putri!"

"Berapa lama aku tertidur?"

"Semalaman."

"Lama sekali!"

"Putri? Kalau kamu kelelahan katakan saja… aku akan menggendongmu!"

Putri Lien terdiam "wah, aku beruntung!" gumam putri Lien lalu melihat ke arah Lou yang begitu tampan.

"Tidak perlu, aku punya kaki sendiri!"

"Baiklah aku tidak memaksa!"

"Kecuali aku tidak bisa berjalan lagi!"

"Haha… putri tenang saja, aku akan selalu ada untukmu!"

"Ayo jalan!"

"Oke!"

Próximo capítulo