webnovel

Menolak Tawaran

"Apa maksudmu? Kenapa Randu tidak ada di sana?"

"Kami sudah menyisir sekitaran area tempat di mana sinyal handphone Randu terakhir ditemukan. Tapi, tidak ada apa pun di sini. Tempat ini kosong." Paul menjelaskan, namun matanya tak lepas mengintai tempat itu.

Riana terduduk di kasur, memijat pelipisnya pelan. Mendadak dia tidak bisa berpikir. Haruskah dia menemui Martin dan berlutut dihadapannya?

Riana menggeleng keras, berlutut dihadapan manusia hanya akan membuatnya terlihat lemah, kecuali dia bersalah.

Wanita itu memutar otak, mencari cara. Sialnya, Riana sungguh tidak bisa memikirkan apa pun, otaknya mendadak kosong.

"Aish, sial!" Umpatnya kesal. "aku akan ke sana!"

"Tidak, Nona." Cegah Paul. "sebaiknya kau tetap di sana. Belum waktunya Gean berangkat, dia akan curiga jika kau mendadak pergi tanpa alasan."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo