webnovel

BUKAN PAHLAWAN

Alicia sang gadis pemilik class paladin, Ketua Guild Heaven Sword. Menarik pedangnya dan melayangkan serangan kepada pria yang mampu mengancam Lich Lacertilia.

[ Sword Strike ]

Gadis itu melayangkan serangan dengan kekuatan penuhnya, mencoba menyerang Leon dari belakang. Namun pria itu mengetahui pergerakannya, menangkis dengan skill balasan. Dua buah tebasan menyilang, menghentikan pergerakan Alicia.

[ Cross Fang ]

Tebasan menyilang tersebut memberikan efek stun kepada targetnya, memaksa Alicia tidak bisa memberikan serangan tambahan.

"Apa ini?"

Rena dan yang lainnya pun terkejut melihat apa yang baru saja terjadi. Alicia justru ingin membunuh Leon, dan pria yang dianggap player terkuat saat ini justru mengajukan tawaran damai, membiarkan musuh di hadapan mereka pergi.

"Hei, bocah. Apa maksudmu?"

Eldegar dengan wujud Werewolf ikut bersiaga dengan pedang besar, sebuah Great Sword ditangannya. Disambut juga oleh Walker dengan menarik anak panahnya mengarahkan kepada Leon.

"Wahai kau, Lich. Aku harap kau segera pergi dari Kota kami. Aku tidak akan membunuhmu di sini."

Leon mengatakan dengan lantang di tengah kepungan pasukan Undead. Sementara pasukan manusia pun mengarahkan senjata mereka kepada dirinya.

"Kau manusia, jangan merasa menang dulu."

Lich Lacertilia sang pengguna sihir gelap yang mampu memanggil mereka yang mati, dengan menggunakan skill Call of the Dead.

"Pasukan ku jauh lebih banyak, kalian semua bisa rata dengan tanah."

Terlihat semua pasukan Undead bersiap untuk bertarung. Menunggu aba-aba sang pemanggil mereka, Lich Lacertilia yang sebelumnya adalah seorang Dark Lizard dari suku pedalaman Lizardman.

"Sudah ku bilang, aku tidak perduli dengan Jumlah kalian atau manusia yang ada di sini. Selagi aku bisa membunuhmu, kau akan tamat."

Leon memancarkan energi yang merupakan Battle Spirit dari dalam dirinya. Energi tersebut membuat siapapun yang ada dalam jangkauannya bergidik, ditambah dengan Title Goblin Slayer dan Undead Slayer, membuat para Goblin dan Undead ketakuta.

Sang Lich Lacertilia sendiri meski tak nampak, namun mengalami tekanan tersebut. Ia tau betul kekuatan battle spirit adalah jiwa dari seorang petarung, dan tidak mampu dilawan dengan sihir miliknya.

Battle Spirit hanya dapat dilawan dengan Battle Spirit. Sebuah jiwa petarung yang melakukan pertarungan dengan jumlah tidak terhitung, atau melenyapkan nyawa yang tidak terhitung jumlahnya.

Apa yang dilakukan dirinya untuk berevolusi menjadi seorang Lich pun mengorbankan banyak darah dan jiwa dari kematian. Namun bukan battle spirit. Karena bukan kerja keras dirinya untuk mendapatkan kekuatan murni tersebut.

Hasilnya Lich mengerahkan pasukannya untuk pergi dari Kota Lumerick, tentu tidak dengan pasukan Goblin yang masih hidup. Mereka berlarian karena kini tidak punya pemimpin. Mereka pergi berharap sang Goblin Lord segera datang menginvasi Kota Lumerick.

Dari langit turun dua orang, yaitu Ace Ketua GuilD CROWN dan Igram anak buahnya yang merupakan pengguna Alchemist Broken Stone: Griffin.

"Jok-"

Belum selesai sepatah-kata pun, Leon sudah menodongkan pedangnya pada Ace. Igram yang mengetahui hal tersebut hendak menyerang Leon namun Ace menyuruhnya tidak melakukan hal terbuat karena bisa saja ia tewas di tangan Leon.

"-Leon ada benarnya, kondisi saat ini kita harus mengakhiri perang melawan Goblin Lord yang sebentar lagi akan tiba."

"Dasar kau Ace, jika kau seharusnya tidak menghilang dalam perang,"

Walker menyambar pembicaraan dengan mengarahkan busurnya ke arah Ace. Ia sangat terpukul karena banyak kawannya yang mati dan para Guild lain pun merugi akibat peperangan yang egois ini.

"Aku cuma menyelematkan Guild ku dari kehancuran. Bukankah pria serigala itu juga, harusnya ia membawa seluruh Guild Dark Moon, bukannya datang seorang diri."

"Sudah cukup!"

[ Counter side ]

Alicia sudah dapat bergerak, kini ia menyerang menggunakan tamengnya, mencoba menghantam tubuh Leon namun pria itu membalasnya dengan tebasan energi.

[ Saber Slash ]

Sebuah benturan kekuatan yang cukup untuk menghentikan perdebatan tersebut. Memisahkan dua pihak, antara pihak Alicia dan pihak Leon.

Jelas dalam hal ini CROWN memihak pada keputusan Leon, sementara Alicia bersama Guild lain menolak keputusan untuk membiarkan Lich Lacertilia bersama pasukannya pergi begitu saja.

"Lebih baik kita membunuh Pria ini terlebih dahulu, barulah kadal sialan itu. Aku tidak bisa membiarkannya tetap hidup."

Alicia bersikukuh dengan cara apapun ia harus membunuh Lich Lacertilia. Karena Undead adalalah musuh dari Wilayah yang kini ia dukung, yaitu Celestial Empire.

Disamping itu Heaven Sword memang memiliki visi untuk melenyapkan segala monster tidak terkecuali.

Sebuah idiologi ini yang membentuk gadis tersebut menjadi sangat gigih dan anti bekerja sama dengan mahluk seperti monster apalagi Undead.

"Eldegar, kita sudah sepakat bukan."

Leon menekankan kembali kesempatan yang ia buat dengan Eldegar, menjual Alchemist Broken Stone dan bekerja sama dalam perang ini sebuah kesepakatan yang telah mereka berdua buat.

"Sialan kau bocah, rencana licik apa yang sebenarnya kau pikirkan."

Eldegar berjalan ke pihak Leon dan kini ia memihak kepadanya, apapun yang terjadi, ia sangat memegang janji yang sudah ia sepakati sebagai sesama pria.

"Dasar kau, pak tua."

"Maaf saja gadis suci, namun ada benarnya, kita tidak mungkin menghadapi kadal itu dengan keadaan seperti ini, ditambah Goblin Lord akan tiba."

"Tapi-"

Belum selesai Alicia menyelesaikan perkataannya, muncul Rebecca dan Guild Evergreen yang tersisa. Berjalan melewati Alicia dan berpihak di sisi Leon tanpa berkata satu kata pun.

"Rebecca, kau juga."

Walker menurunkan busurnya. Tidak habis pikir apa yang terjadi di hadapannya. Kawan-kawan yang berjuang bersamanya, justru membiarkan musuh mereka pergi begitu saja. Ia hanya bisa menggelengkan kepala.kepala

Sang Lich Lacertilia menghilangkan pasukan undeadnya ke dalam tanah yang muncul bayangan Hitam. Kemudian mengeluarkan Wrap hitam, dan menghilang di dalamnya.

Pihak Alicia tidak melakukan apapun, artinya sudah tidak ada perlawanan. Mereka membiarkan sekitar 300 pasukan undead pergi dari Kota Lumerick. Kemudian bersiap menghadapi serangan Goblin Jenderal.

"Di mana kita bisa memulai rapatnya?"

Leon menyarungkan pedangnya, melihat ke sekeliling para pasukan manusia sudah lusuh dan kelelahan karena seharian penuh bertarung dengan para Goblin tersebut.

"Ikuti aku,"

Ace mengajak seluruh perwakilan Guild untuk mengikuti dirinya, ia menunjukan sebuah bangunan seperti bangunan pemerintah kota yang masih cukup bagus, tidak banyak kerusakan yang diterima bangunan tersebut.

"Tuan Leon, berapa lama Goblin Lord akan tiba di sini?"

Rebecca berjalan di samping Leon, baru dia membuka obrolan. Meski sedari tadi dia hanya dingin, namun kini memulai obrolan untuk membahas keadaan di luar Kota.

Leon pun menjelaskan bahwa ia dengan kecepatan penuh, menggunakan Kuda untuk tiba di sini. Bisa diperkirakan bahwa siang ini kemungkinan pasukan Goblin Lord tiba di Kota Lumerick.

Mereka duduk di sebuah kursi yang alakadarnya. Rapat dadakan pun di mulai, namun sebelum rapat para player yang butuh istirahat dipersilahkan untuk log out secara bergantian. Sementara pasukan pertahanan kerajaan yang sudah tidak memiliki pemimpin kini berada di bawah naungan Guild Liberation.

Walker memulai rapat tanpa basa-basi, langsung saja ia menghadirkan para perwakilan Guild, seperti Sally dari ATMA, Anastasia dari Golden Phoenix, dan Xion dari North Blade.

Tak lupa ia pun mengajak seluruh pasrtisipan dari Guild lainnya, cukup membuat ruangan rapat dadakan itu menjadi penuh.

Sedangkan Rena lebih memilih Log out, dan tubuh virtualnya dijaga oleh Guild INFERNO dari Indonesia.

"Ok langsung saja, aku ingin minta pendapat Tuan Leon yang pernah berada di garis depan. Bagaimana kekuatan tempur Goblin Lord dan pasukannya?"

"Jujur saja tidak ada kemungkinan kita menang."

Pernyataan dari Leon membuat seluruh peserta rapat tersebut pun terkejut, karena kehadiran dirinya diharapkan sebagai angin segar, yang mampu menjadi kunci kemenangan pasukan manusia melawan Goblin Lord.

"Hei bocah, apa tidak ada cara untuk kita bisa menang?"

Eldegar sudah nampak bosan keputus-asaan dari pihak pasukan manusia. Semakin lama semakin turun semangat mereka. Melawan musuh yang semakin kuat dengan kemampuan yang sekarang.

"Ada caranya, kita butuh bantuan."

Leon menjelaskan dengan kemampuan pasukan sekarang, yang semakin melemah. Menghadapi musuh Goblin Lord hanyalah bunuh diri, oleh karena itu harus lebih banyak orang yang membantu.

Alicia yang sedari tadi memasang wajah kesal pun akhirnya bangkit dari kursinya. Menatap ke seluruh orang yang hadir dalam rapat tersebut.

"Kita akan mengerahkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada. Bagaimana pun juga, kita harus memenangkan pertarungan kali ini."

Gadis itu menatap Leon dengan sinis penuh amarah. Karena sudah membiarkan musuh pergi tanpa membunuhnya.

"Aku punya rencana,"

Leon mulai berdiri dan memberikan rencana miliknya, semua yang hadir di situ pun mengutarakan pendapat mereka agar rencana kali ini berhasil. Sebelum Goblin Lord dan pasukannya tiba.