webnovel

BAB 2 . HARTA AJAIB

Aran tak merasa takut sama sekali.

"Siapa kau?!"seru Aran gagah berani.Tatapan tajamnya mengarah ke hadapannya saat ini.

Diam.Tak ada jawaban.

Aran kembali menebaskan pedangnya ke arah depan.Namun tak ada lagi darah yang muncul dari pedangnya.

Ombak semakin kencang.Air mulai masuk ke dalam kapal.Aran mengarahkan anak buahnya untuk mengemudikan kapal ke arah kanan.Arah kanan adalah arah menuju ke sebuah pulau,Aran tahu itu.Namun kapal itu tak kunjung menemukan pulau itu.Aran heran dengan semua ini.Dia sudah pernah ke pulau itu sebelumnya dua kali dan tak mungkin salah arah.Ada apa ini?

Bukan pulau yang ditemukan melainkan sebuah kapal yang terapung di tengah lautan.Kapal itu sangat besar.Kapal Aran sudah menempel di kapal tersebut.Aran menyebrang melompat menuju ke kapal itu seorang diri.

Aran melangkah penuh waspada.Pedangnya terhunus ke depan.Matanya sigap.Dia berkeliling dalam kapal itu.Namun sunyi.Tak ada siapapun di dalam kapal tersebut.

Aran menyunggingkan senyuman.Dia bisa memiliki kapal ini secara cuma-cuma kalau begitu,batinnya.Dia kemudian memeriksa apa saja yang bisa diambil dari dalam kapal ini.

Setelah sibuk memeriksa,Aran kini sedang berdiri di depan sebuah pintu kamar kapal.Pintu itu terkunci rapat.Aran mengarahkan pistolnya pada gembok pintu.Tiga tembakan,gembok besi raksasa itu kini rusak.Aran segera membuka pintu.

Kilauan emas menyilaukan mata.Aran tersenyum puas.Emas-emas itu memenuhi ruangan.Di taruh di dalam peti tanpa penutup.Lantai juga dipenuhi kepingan emas yang tak terhitung jumlahnya.Ada banyak kalung emas,gelang emas,anting emas,dan banyak perhiasan emas lainnya dalam ukuran yang sangat besar.

"Ha...ha....Aku kaya raya!!!"seru Aran senang.

Dia dengan senang hati segera mengambil salah satu kalung emas sebesar rantai jangkar kapal yang tak jauh darinya.Begitu tangannya menyentuh kalung itu,pintu ruangan itu tertutup dengan sendirinya.Aran terkejut dan segera mendekati pintu dan membukanya.

Tapi percuma,pintu tertutup rapat.Puluhan peluru yang dia tembakkan ke arah pintu kayu itu anehnya tidak membuat pintu itu berlubang.Aran mendendang pintu itu dengan keras,pintu itu tetap tidak terbuka.Semua cara Aran lakukan untuk bisa membuka pintu itu,namun semuanya sia-sia belaka.

Aran membunyikan peluit yang tergantung di lehernya.Kode itu dikirim untuk para anak buahnya yang sedang menjaga kapalnya.Kode itu didengar oleh para anak buah Aran.Mereka segera menuju kapal itu dan berlari menuju sumber suara peluit.

Namun langkah para anak buah Aran tertahan oleh serangan mendadak.Para penyerang itu tidak terlihat oleh mata.Para anak buah Aran bingung dibuatnya.Pertarungan sengit di atas kapal terjadi antara para anak buah Aran melawan sosok-sosok tak terlihat itu.Hujan kemudian turun dengan derasnya.Darah bercampur dengan air hujan yang semakin deras saja.Bahkan petir dan guntur juga hadir saat ini.Ombak juga meliuk-liuk.Untuk sesaat cahaya rembulan tertutup awan gelap nan tebal.

Gelap total.Sinar lampu lilin dan obor dari kapal Aran juga menghilang.Meredup seolah ditiup angin misterius.Si pengemudi kapal Aran yang ada di kapal Aran mendadak merasakan lehernya ditarik sebuah tali tak kasat mata.Dia berteriak histeris meminta pertolongan namun percuma.Pengemudi kapal itu kemudian tewas.

Aran sendiri mendengar kode peluit yang dikirimkan oleh salah satu anak buahnya.Aran paham ada peperangan dahsyat di luar ruangan tempat dia terkurung.Aran sangat yakin anak buahnya akan menang melawan musuh lantaran perlengkapan perang mereka yang lengkap.

Namun,Aran keliru.Para anak buahnya akhirnya tewas setelah pertempuran sengit itu.Darah mereka mengalir deras menyatu dengan air laut terbawa arus air hujan yang tak kunjung reda.

Kapal milik Aran kemudian terbalik sendiri.Lautan melahapnya dengan rakus.

Suasana hening ini terasa aneh.Hening yang mencekam.Aran tak takut.Dia malah mengirim sinyal peluit lagi namun kali ini sinyal itu tak mendapatkan jawaban.

Ombak bertambah kencang.Kapal misterius itu bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan frekuensi yang tak biasa.Aran terhempas ke arah kanan membentur salah satu peti emas yang ada di ruangan itu.Dia segera bangkit dan berpegang pada peti emas itu agar tidak terhempas lagi ke arah yang berlawanan.

Ombak berhenti meliuk-liuk.Kapal menjadi tenang.Angin dingin menusuk.Aran berdiri tegak.Berjuang lagi membuka pintu namun sia-sia usahanya itu.

Kapal itu mulai masuk ke dalam lautan dengan sendirinya secara perlahan-lahan.Tak ada kebocoran.Tak ada penyabab ilmiah yang bisa menjelaskannya.

Air mulai masuk ke dalam ruangan tempat Aran terkurung.Aran heran dengan semua ini.Jika anak buahnya menang,tentu mereka tidak akan menenggelamkan kapal.Jika musuh menang,maka untuk apa mereka menenggelamkan kapal mereka sendiri.Sinyal yang dikirim Aran tak kunjung mendapatkan balasan.

"Apa mereka mengkhianatiku juga?"tanya Aran kesal dalam hatinya."Awas saja jika aku berhasil bebas.Akan aku tebas mereka semua."

Aran menggedor-gedor pintu keras.Air sudah semakin banyak yang masuk.Sudah sampai pinggangnya.

"Tolong!!!"seru Aran keras.Rasa takut mulai hadir dalam hatinya.Ini pengalaman pertamanya merasakan detik-detik hendak tenggelam dalam ruangan tertutup.

Tak ada yang datang menolongnya.Dan air sudah sampai di lehernya.Dan Aran mulai merasakan kulitnya panas seperti terbakar.Air laut ini aneh sekali,sepertinya air ini membawa hawa panas.Aran menahan rasa panas pada kulitnya.

"Tolong!!"seru Aran keras.Rasa kepanasan tak wajar dan rasa takut bercampur menjadi satu.

Kini air laut itu sudah melewati kepalanya.Aran berenang di dalam ruangan tertutup itu sambil menahan hawa panas di dalamnya.Sampai kapan dia akan seperti ini?.Jika ini terlalu lama menemaninya,maka dia bisa tewas tak berdaya.

Lautan kini melahap habis kapal itu.Kapal itu tenggelam utuh membentur karang di dasar lautan.

Dan Aran?

Apa dia sudah tewas karena kelelahan berenang?.

.....

Próximo capítulo