Pak Mahmud sama sekali menolak untuk membuka pintu, Zuki yang melihat penolakan dari pak Mahmud hanya mendengus kesal, sudah dia katakan tidak perlu dilihat, ini malah di lihat juga, dan sekarang, dia malah tidak mau maju.
"Jadi, siapa yang buka, masa iya saya, pak Mahmud, saya mana berani, saya lebih baik tidur kembali dan mengabaikan apa yang saya dengar dan menulikan telinga saya walaupun ada yang berbisik seperti ini, Zuki oh Zuki, kenapa kamu tidur di sini, ayo lihat aku, aku datang. Ihhhh, serem, amit-amit cabang bayi gorila, bisa pingsan saya," ucap Zuki yang mengidikkan bahunya karena membayangkan hal itu.
Pak Mahmud yang mendengar apa yang di katakan oleh Zuki membolakan matanya, dia mengetuk kepala Zuki hingga Zuki meringis kesakitan.
Keletukk!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com