Amanda naik pitam karena nama orangtuanya dilibatkan sehingga tak sadar menampar Rara cukup kencang.
"Lo nggak berhak sebut orangtua gue ke dalam masalah ini. Tahu apa lo soal kehidupan gue, hah?!" Tegas Amanda.
Rara langsung menghambur ke pelukan Roy dan menangis. Tamparan Rara tadi membuat keseimbangan Rara tidak kuat. Semuanya panik, termasuk Nabila dan Irma. Mereka berdua langsung menghampiri Rara. "Lo apa-apaan, sih, Da!" Bentak Nabila tidak terima karena Amanda menampar Rara yang baru saja pulih.
"Lo keterlaluan banget, tahu nggak, Da. Nggak semestinya lo main tangan sama Rara, dia baru sembuh!" Kali ini Amanda merasa terpojok karen Irma ikut-ikutan membentaknya.
"Harusnya lo sadar diri, lo orang baru dalam lingkungan kami. Rara itu lebih berharga buat kami daripada lo. Lo beruntung karena lo pacar Roy, tapi nggak semestinya lo sakiti orang yang kami sayang," ujar Fadli.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com