webnovel

13. Aku Sangat Membencimu

Semua orang berkerumun dan salah satu dari mereka pun sudah menghubungi ambulans salah satu rumah sakit terdekat juga polisi. Mereka juga mulai mengeluarkan sopir sebuah kendaraan minibus. Tidak begitu lama ambulans tiba dan mereka membawa korban kecelakaan langsung ke rumah sakit terdekat.

"Selamatkan dia dengan cara apa pun," ucap seseorang kepada para perawat yang sedang mendorong korban yang sudah ada di atas ranjang dorong.

"Kami akan melakukan yang terbaik dan Anda sebaiknya menunggu dan berdoa saja," jawab seorang perawat kepada orang yang terlihat begitu khawatir.

Orang itu langsung mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang untuk mengatakan apa yang sudah terjadi. Dia mendengar suara nada sambung dan tidak begitu lama orang yang dia hubungi mengangkat teleponnya.

"Camelia, kecelakaan dan Ayah harap kau ke rumah sakit sekarang juga. Dia berada di rumah sakit tempat ibunya di rawat," ucap orang itu kepada Cornelius yang ada di seberang telepon dan orang itu tidak lain adalah sang ayah.

Setelah mengatakan semua itu sang ayah pun memutuskan sambungan teleponnya dan dia hanya menunggu hingga dokter ke luar dari ruang penanganan. Di dalam hatinya begitu risau karena dia merasa takut tentang putrinya yang baru saja bertemu dengannya. Namun, ada sedikit rasa tidak takut di dalam hatinya karena tidak mungkin Camelia bisa dengan mudah menerimanya.

"Tuan, pengemudi itu masih selamat apa yang akan kita lakukan?" tanya sang sopir yang juga merupakan asistennya.

"Jangan lepaskan dia buat dia sehancur mungkin," jawab Aksa Raymundo.

Sang asisten menganggukkan kepalanya dan dia pun langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan sang tuan karena dia akan melakukan semua hal yang diperintahkan sang tuan kepadanya. Dia menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan Cornelius lalu dia memberikan hormat kepadanya.

Cornelius tidak memberikan respons kepada sang asisten ayahnya itu dan dia langsung berjalan melewatinya begitu saja. Sebab yang ada di dalam hati dan pikirannya adalah keadaan Camelia yang dia tahu mengalami kecelakaan.

"Apa yang kau lakukan kepadanya? Apakah ini adalah rencanamu?" tanya Cornelius setelah berada di dekat sang ayah.

"Kau pikir aku sanggup membunuh darah dagingku sendiri?" Sang ayah balik bertanya kepada sang putra yang penuh dengan prasangka kepadanya.

Cornelius menatap dengan saksama pria paruh baya yang ada di depannya, dia tidak tahu mengapa rahasia sebesar ini dirahasiakan kepadanya. Dia pun berpikir jika sang ayah benar-benar kejam karena sudah memisahkannya dari kasih sayang seorang ibu.

Tidak begitu lama seorang dokter ke luar dari ruang perawatan dan dia langsung mendekat ke arah Cornelius dan sang ayah. Sang dokter pun mengatakan semua hal yang sudah dia lakukan untuk menyelamatkan pasiennya.

"Saya harap Anda berdoa agar pasien bisa siuman malam ini," Sang dokter pun kembali berkata dan dia pergi meninggalkan Cornelius.

Cornelius melihat seorang perawat dan bertanya, "Apakah aku bisa bertemu dengannya?"

Sang perawat menganggukkan kepalanya dan dia pun mengantar Cornelius untuk bertemu dengan Camelia. Dan sang ayah pun berjalan mengikuti mereka karena dia juga ingin tahu bagaimana keadaan Camelia.

Cornelius menghentikan langkahnya saat dia melihat wanita yang sangat dia cintai, dia melanjutkan langkahnya untuk mendekat. Namun, dia kembali menghentikan langkahnya karena dia teringat tentang kenyataannya jika mereka berdua adalah saudara kembar yang terpisah karena alasan yang sama sekali tidak diketahui olehnya.

"Aku sangat membencimu Ayah dan aku tidak akan pernah memaafkanmu," Cornelius berkata dengan nada kesal kepada sang ayah lalu dia berjalan pergi meninggalkan ruangan.

Próximo capítulo