Hening pulang kuliah tepat waktu, sesampainya dirumah dia gak mendapati empat pandawa tapi cuma Dipta. Muka tu laki asem kali, natap dia kayak mau ditelannya Hening bulat bulat.
Hening gak mau ambil pusing, dengan santai dia pergi kedapur. Ngeluarin box bekalnya dan meletakkannya di westafel. Setelah itu mengambil sebotol air dingin dari kulkas.
Saat ingin berbalik, Hening dikejutkan dengan keberadaan Dipta yang udah berdiri dibelakangnya dan menatap horor dirinya.
Karna masih dalam mode kesel, Hening gak berujar apa pun. Dia hanya mengelus pelan dadanya, setelah itu mengambil jalan disamping Dipta.
Tapi lengannya dicekal sama pemuda itu, Hening menaikan sebelah alisnya. Menunggu Dipta berbicara.
Saat pemuda itu ingin membuka mulut, pintu rumah terbuka menampilkan empat pandawa yang tersenyum lebar kearahnya. Dipta langsung melepas lengan Hening dan membuka kulkas untuk mengambil air.
Hening melirik Dipta sekilas, merasa aneh dengan tingkah pemuda itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com