Dipta berjalan masuk kedalam ruangan lalu mendekati Hening. Dia menarik tangan gadis itu lalu melihat bekas merah yang tercetak dipipi.
"Siapa yang berani nampar lo? Kok diam aja ditampar? Gak ada nyali lo buat hajar mereka?" Rahang Dipta mengeras melihat cap jari dipipi Hening.
"Gak sempat ngindar, tiba-tiba ditampar tanpa aku tau salahku apa. Tapi tenang aja, udah kubalas maka suaminya ngamuk. Pasangan idiot pantas gak becus didik anak." Hening menggunakan bahasa Indonesia.
Para bule tebodoh-bodoh mendengar apa yang dia katakan.
"Bagus, kalo gitu ayo pulang."
Dipta tau kabar tentang Hening setelah Cathy menghubunginya menggunakan ponsel Hening. Hening gak boleh bawa ponsel kedalam ruangan. Cathy langsung mengambil inisiatif karena takut dituduh yang gak gak.
Hening menggeleng, "aku belum siap sama orang ini."
Hening kembali menghadap orangtua Enzy, mungkin karena Hening gak tau pasti yang mana ortu Enzy mana ortu Emy.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com