Pas Hening masuk rumah yang diikutin Dipta pastinya, seolah mereka pulang bareng. Gak ada yang tau kecuali satapm yang bingung ngeliat mereka. Hening memberikan senyum garingnya pada satpam sedangkan Dipta menatapnya tajam, tanpa di bilang satpam itu tau apa yang harus dilakukannya. Diam.
"Aku gak mau!" terdengar teriakan dari dalam. Hening langsung masuk dengan sedikit berlari menuju ruang keluarga. Ada apa ribut-ribut sampe gak bisa nunggu habis magrib, diruang keluarga tiga orang manusia sedang menangis.
Bukan karena nonton film sedih tapi mereka lah yang sepertinya sedang sedih. Dipta yang berdiri disamping Hening menatap ketiganya acuh, tanpa minat sedangkang Hening masih terpaku dengan tangan menenteng plastic berisi sambal.
Bawaan dari resto sunda tadi.
Sadar kalau Dipta disebelahnya gadis itu langsung melengos kedapur menemui bi Narti yang sedang menyiapkan makan malam. Setelah itu bergegas kekamarnya untuk membersihkan diri, sama sekali gak perduli dengan Dipta.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com