Juragan nyonya mendesah pelan, "kalian berdua ini, tidak bisa sehari saja akur?"
Hening menggeleng, "gak bisa. Asal liat mukanya, darah aku langsung naik ke ubun-ubun. Nenek liatkan? Dia yang terus cari masalah."
Dipta langsung menyangkal, "gak usah buang badan!"
"Sudah! Kalian berdua, duduk!" Dipta langsung menghempas tubuhnya kesofa dengan tatapan tak lepas dari Hening.
Hening lebih milih berbincang dengan Dikta daripada menghiraukan Dipta. Kulit kepalanya sakit akibat tarikan Dipta yang lumayan kenceng. Kampret emang!
Juragan nyonya kembali menghela napas kemudian menatap Dipta, "nenek cuma minta kamu tidak balapan lagi. Lain dari itu masih bisa di bicarakan." Kemudian tatapannya beralih pada Jordy dan yang lain, "dan nenek harap kalian bisa mengingatkan Dipta."
"Kami gak bisa," ucap Bastian. Semua orang menatapnya kecuali Dipta.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com