Begitu sampe dipos kedua, perintahnya peserta harus mencari kotak kayu yang berisi pahatan orang-orangan sawah. Seperti mencari yang pertama, mereka harus masuk ke kedua sisi hutan, dan Dipta tetap gak mau ikut terlibat dalam pencarian itu.
Dia lebih memilih mengambil teropong dan melihat keadaan hutan sambil duduk menyandarkan bahu kepohon dan kaki selonjoran. Angis sepoi gini buat ngantuk, salah salah Dipta bisa ketiduran. Gak ada kontribusinya sama sekali tu cowok.
Hening udah malas nyuruhnya gitupun yang lain, malas cari pekara. Hening aja yang bar-bar gitu gak sanggup lawan apalagi mereka yang rapuh dan renta. Daripada pulang dalam keadaan semangat hidup ilang, lebih bagus abaikan aja.
Itu keputusan Tuti dan temannya, Rusdi.
Kalo Johanes beda lagi, malas cari ribut dan lagi dia pesera serepan, gak punya hak negur peserta inti. Hadiah besar yang nyediain kakeknya, ya suka-suka anak tu ajalah. Pikir Johanes.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com