"Saya juga tidak tahu, Mery. Jeni tak memberitahukan alasannya kepada saya. Dia hanya berkata kalau Wili telah menyakiti perasaannya," jawab Sindi yang tak kalah sendunya.
Selang satu menit kemudian masuklah mobil Wili ke dalam halaman rumah. Rupanya Wili baru saja tiba dari Bogor. Dia keluar dari mobil lalu berjalan mendekat ke arah berdirinya Sindi dan Mery.
Wili melihat kedua wanita itu aneh. Keduanya seperti kompak menghapus air mata. Terlihat sedih lalu Wili segera bertanya, "Kenapa, Mah?"
Sedikit ragu untuk menjawab namun Sindi harus tetap bicara, "Jeni telah pergi, Wili."
Wili tampak mengernyitkan dahi. Ia merasa tak ada masalah, jadi masih tetap terlihat tenang.
"Pergi kemana? Ke mall?" Wili dengan santainya sambil melonggarkan ikatan dasinya.
Tak bisa menjelaskan apa, Sindi kemudian menyodorkan selembar kertas yang dilipat rapih titipan dari Jeni tadi.
"Mamah tidak tahu, hanya ini yang dititipkan Jeni pada, Mamah," kata Sindi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com