"Hei!! Jalang sialan!!" Mendadak sebuah suara serak dengan sakarstik memanggil Cia. Seorang wanita dengan pakaian oranye dan juga sapu lidi di tangannya. Cia mundur beberapa langkah saat melihat wanita yang sangat dikenalnya. Nenek lampir yang telah membunuh mamanya itu telah keluar dari Bui.
"Anjani!!" seru Cia kaget.
Satu tahun masa tahanan di tambah dengan satu tahun kerja sosial. Anjani keluar dari rumah pesakitan, tanpa keluarga yang menjemputnya. Fiona juga di penjara gara-gara merencanakan pembunuhan pada Felicia. Keluarga Samudera tidak tinggal diam dan langsung menjebloskan wanita itu ke dalam penjara dan dihukum seberat mungkin.
Anjani hidup sebatang kara, tinggal di punggir jalan. Mulai dari mengemis sampai akhirnya ia bekerja sebagai tukang sapu di pasar. Anjani terlihat tua, kurus, wajah pucat, keriput, rambutnya kasar dan penuh dengan uban. Sungguh berbeda dari saat terakhir kali Cia bisa mengingatnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com