Menaruh kopernya di wisma pemerintah kabupaten itu, Rifky merasa santai dan tak ada yang dikerjakan jadi dia menghubungi ponsel Melia. Setelah dia berinvestasi, dia sama sekali belum pernah pergi ke barnya. Hari ini dia punya waktu luang dan karenanya ingin pergi kesana untuk melihat-lihat. Setelah panggilan tersambung, suara lembut Melia terdengar dari ujung yang lain "Rifky, ada apa?"
Suara lembut Melia di telepon membuat Rifky merasa segar. Dia teringat bagaimana dia pernah mabuk sebelumnya dan meminta Melia untuk mengurusnya. Rifky termenung hingga lupa menjawab perkataan Melia. Melia mengingatkannya lagi "Rifky?"
"Hah?" Rifky kembali sadar, merasa bahwa dia telah mengangkat spanduk di bawahnya, tersenyum canggung, dan berkata "Bibi Melia, bagaimana kabarnya bisnis hari ini?"
Melia berkata dengan lembut sambil tersenyum di telepon "Kenapa kamu tiba-tiba khawatir tentang bisnis? Bukankah kamu selalu tidak tertarik dengan ini?!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com