Cynthia pun bungkam. Ia tidak ingin berharap banyak pada Justin. Kedatangan pria itu ke rumah ini benar-benar di luar dugaannya. Entah apa maksud kedatangan Justin. Semoga saja Cynthia bisa mendapatkan setitik pencerahan.
Bisa dari status berteman, lalu naik ke pacaran, dan menikah. Hanya itu cita-cita Cynthia.
Mereka sama-sama berjalan masuk ke dalam rumah, lalu menuruni tangga menuju ke grand piano. Justin mendahuluinya, lalu duduk di kursi depan grand piano tersebut.
"Hei, bukankah kamu seorang pianis? Kenapa kamu tidak bermain beberapa lagu untukku?" ucap Justin.
Cynthia menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan jika di rumah itu tidak ada siapa-siapa. Sejujurnya, lebih baik jangan ada yang tahu jika Justin bertandang ke rumah ini.
"Hmmm, kamu mau aku bermain piano?"
Justin mengangguk. "Ya. Selama ini, aku tidak pernah mendengar permainanmu. Aku sampai lupa kalau kamu itu ternyata seorang pianis."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com