Hanya Menyentuh, Namun ....

Lyn sudah masuk ke kamar yang konon ditempati Gia. "Va, ini semua barangmu?"

Gia masuk ke kamar asing itu dan mengangguk. "Iya, Kak."

"Kok tumben kamu pake merk ini? Bukannya dulu kamu pernah ribut karena merk ini membuatmu alergi di kulitmu?" Lyn menoleh ke adiknya. Gia membeku bingung, menyesal kenapa tadi tidak membawa peralatan make up dia seperti yang disarankan Ren.

Duh! Kenapa dia tadi tidak periksa mengenai produk-produk perawatan tubuh milik si empunya asli kontrakan ini! Dia terlalu tergesa-gesa dan juga menggampangkan, makanya merasa semua sudah beres.

"Unghh … itu … aku … aku sudah … tidak begitu alergi lagi dengan merk itu, Kak!" Untung saja Gia lekas mendapatkan kalimat kelitan semacam ini.

Sebagai orang yang kehidupannya kini bergelut dengan kebohongan, maka dia juga harus mulai membiasakan pandai berbohong pula. Sialan kau, Ren! rutuk Gia keras-keras di hatinya.