"Neng Adella cari siapa? Saya disini lho?," sesosok lelaki bertubuh kurus kering dengan tulang pipi menonjol tersenyum lebar pada Adella. Di sore yang mulai temaram, wajah lelaki itu tampak lebih menyeramkan. Terlebih gigi-giginya yang tonggos memantulkan sinar matahari senja, mirip seperti sosok Dolby sang peri rumah dalam film Harry Potter.
"P…Pak Gimin?!!!" Adella memekik kaget. "Ngapain Bapak kesini?"
"Ya nengok Neng Adel lah. Teman-teman Neng yang ngasih tahu kalau Neng Adella sakit," ujar Pak Gimin menjelaskan, masih tersenyum lebar sehingga Adella bergidik.
'Pak, tolong mingkem dong. Serem tahu, giginya berkilat gitu kena pantulan matahari."
"Lah gigi saya memang gini, Neng. Nggak bisa mingkem. Namanya juga tonggos," Pak Gimin terkekeh. Sama sekali tidak marah walau orang lain membully giginya.
"Hoohh," Adella mengangguk lemas. "Maaf ya Pak. Nggak bermaksud untuk bodi shamming."
"Neng Adella cantik selalu saya maafkan. Bodi seming itu apaan?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com