"… Kau bilang aku sombong. Apa kau sendiri tak sadar jika kau pun juga sama?" sindir Alvin yang memutar balikkan fakta.
"Kenapa kau justru menyalahkan aku dan bilang jika aku juga sombong?"
"Ya karena kenyataannya memang begitu." Alvin dan Ajeng terlibat sebuah perdebatan kecil. Mereka berdua sama-sama tak mau mengalah. Namun perdebatan ini justru membuat Ajeng yang tadinya hendak menangis menjadi lupa jika air matanya tadi bahkan sudah tergenang di pelupuk matanya.
"Jika kau tak tau apapun, maka diamlah!" ucap Ajeng dengan kasar setengah membentak Alvin. Pria itu sendiri merasa jengkel dan hendak beralih pergi dari balkon tersebut, namun angin kencang berhembus membuat udara seketika menjadi dingin. Angin kencang yang berhembus menandakan jika sebentar lagi hujan akan turun karena sudah di sertai dengan rintikan air yang mulai berjatuhan.
"Auww ..." Ajeng tampak merintih kesakitan sambil menutupi wajahnya. Tampaknya angin kencang itu membuat sesuatu masuk kedalam matanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com