Lucia menatap ke arah tangannya yang berada di dalam genggaman Darius. Tiupan napas di tangan Lucia terasa panas. Padahal seharusnya, Lucia merasakan dingin karena tiupan napas dari Darius. Lucia tetap menunduk. Bahkan dia memejamkan matanya agar Darius mengira dia menangis. Air mata palsu benar-benar keluar dari dalam matanya. Jika Andrianna berada di sini, dia pasti akan sangat merasa kagum. Lucia benar-benar aktris yang baik. Dia seharusnya bukan menjadi seorang model, tapi menjalani karirnya di dunia aktris.
"Jangan menangis. Aku tahu aku salah," ucap Darius dengan santai. Dia mendongakkan kepala, dan mendapati bahwa Lucia terus menunduk. Bahu Lucia bahkan bergetar. Ini membuat Darius benar-benar merasa bersalah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com