Pagi yang indah dipenuhi dengan kebahagiaan. Itulah yang dirasakan Kenzo dan juga Gisel. Sejak tadi keduanya menyunggingkan senyum lebar ketika melihat putranya yang masih tertidur dengan begitu lelap. Bukan hanya itu, dia sendiri merasa gemas dengan bocah kecil yang sekarang sedang berbaring di ranjang, tepat di sebelah Gisel berada. Kenzo sendiri tidak berhenti mengelus pelan pipi putra kecilnya, membuat bayi itu beberapa kali menggeliat karena tidak nyaman.
"Hon, jangan begitu. Dia mau tidur," ucap Gisel ketika suaminya masih tidak berhenti.
"Sebentar, Baby. Aku benar-benar gemas sama dia," sahut Kenzo enteng.
Gisel yang melihat kekeras kepalaan sang suami pun berdecak kecil dan memutar bola mata pelan. Rasanya benar-benar malas meladeni sang suami yang begitu keras kepala. Padahal sudah semalaman pria itu mengganggu tidur bayinya. Bahkan, bisa dibilang jika Kenzo tidur hanya dalam hitungan jam saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com