webnovel

Pandangan Terakhir

"Lantas kenapa setelah dua puluh tahun anda baru mencari keberadaanku, ke mana dan kenapa pada saat itu aku dibiarkan begitu saja menangis sendiri di teras panti ini?" teriak Cantika.

Cantika balik bertanya pada Brata, dan Brata pun gugup untuk menjawabnya.

"Papa tidak mampu menjawabnya Nak, yang jelas Allah sudah menghukum kami dengan tidak kembali memberi keturunan bahkan Mama kamu sakit-sakitan dan sekarang dia sedang dirawat di ICU, dia sempat menginginkan jika dia ingin bertemu dan meminta maaf sebelum malaikat ijroil mencabut nyawanya, " papar Brata.

Ada rasa iba namun benci lebih menyelimuti perasaan Cantika saat itu, tak mudah baginya memaafkan seorang ayah yang sudah membuangnya selama dua puluh tahun lamanya.

"Apa jangan-jangan kalian malu dengan kaki aku yang pincang ini? jawab ...!" teriak Cantika kemudian.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo