"Kamu tunggu dulu di sini! Aku beli es cincaunya dulu ya!" seru Rama.
Astrid mengangguk pelan, dia senang sekali Rama begitu memanjakannya dengan mengikuti semua keinginannya.
"Kenapa harus es cincau sih yang jadi kambing hitamnya? Padahal aku nggak suka sama sekali sama cincau, aduh bagaimana aku menutupinya nanti ya? Saat es cincau itu sudah dibelikan Rama,"
Astrid spontan ingin cincau saat matanya tak sengaja melihat roda es cincau yang ada di sebrang rumah makan bebek bakar tadi.
Niatnya hanya ingin sekedar menguji Rama saja, Astrid tidak menyangka jika Rama akan sepeduli itu. Cuaca yang cukup panas dan banyak debu jalanan tak membuat Rama menghalangi niatnya untuk tidak melaksanakan keinginan Astrid.
Lima belas menit kemudian, Rama kembali dengan membawa es cincaunya itu. Namun demi mengelabuhi Rama, Astrid pura-pura ketiduran dan menyuruh Rama menyimpan dulu es cincaunya itu
"Sayang, ini loh es cincaunya!" ujar Rama.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com