Lalu.
jleb
jleb
croot.
Darah muncrat sangat banyak. Berkali-kali ketiga malaikat itu membuat tubuh siluman harimau menggelinjang dan berteriak kesakitan. Mereka menghunuskan senjata dan kekuatannya berkali-kali ke tubuh siluman harimau itu hingga tak berdaya. Kemudian, pandangan matanya memudar dan semakin gelap. Senyumnya mengembang di saat penghujung hidupnya yang begitu kelam.
Lalu, tatapan matanya semakin sendu dan akhirnya kelopak mata itu menutup semakin rapat. Ketiga malaikat itu menyaksikan kematian harimau itu. Seperti kematian iblis pada umumnya, tubuh siluman harimau itu menghitam. Warna kulitnya semakin legam, dan keriput. Tak lama, tubuhnya menjadi abu. Menghilang bersama angin yang berhembus kencang.
Lalu, bola kristal di dalam tubuh siluman harimau itu terlihat menyilaukan. Bercahaya putih yang begitu indah. Riel memungutnya. "Akhirnya kit mendapatkan bola kristal ini kembali!" ujar Riel, menyimpannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com