"Riel ... hati-hati!" Rafael bergegas mengeluarkan pedangnya. Lalu ia berlari ke arah Riel dan menangkis setiap senjata yang terbuat dari bambu itu menyerang Riel dari berbagai arah. Senjata-senjata itu berjatuhan satu bersatu, tak lama datang delapan pemuda berpakaian hitam-hitam dengan topeng. Turun dari langit seperti malaikat atau iblis.
Pemuda-pemuda berpakaian hitam-hitam itu langsung menyerang Riel, Mikael dan Rafael juga harimau tanpa basa-basi. Pedang menjadi senjata andalan mereka untuk menyerang ketiga malaikat dan seekor harimau.
Riel, Rafael dan Mikael membalas serangan itu. Namun, harimau itu di paksa mundur oleh ketiga malaikat ikut agar tidak terluka parah, sebab, mereka bertiga masih membutuhkan jasanya sebagai petunjuk jalan bila pintu portal ini tidak bisa di buka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com