Restoran sedang ramai. Jam makan siang. Reygan melupakan rasa kantuknya, berusaha bekerja semaksimal mungkin. Meski sesekali dia berbalik untuk menguap. Reygan akrab dengan insomnia. Tapi kali ini rasa kantuk itu benar-benar tidak bisa diajak kompromi.
Ketika membawa satu nampan besar berisi pesanan meja di ujung, satu anak berlari dan menabrak Reygan. Dalam sepersekian detik, piring-piring itu tumpah. Bahkan pecah menjadi beberapa bagian. Isinya mengotori lantai. Mas Bowo tergopoh-gopoh mendekat. Beberapa tamu restoran yang sedang berbincang santai, menoleh kaget.
Reygan yang ikut terpelanting, bertanya khawatir. "Kamu nggak apa-apa?" Untuk kemudian kaget. Yang menabraknya adalah anak yang sama dengan yang sering dia jumpai di minimarket. dia hanya tidak menyangka saja jika akan bertemu anak itu di sini.
"Vivi!!" Yulia muncul dari dapur, berlari khawatir.
Anak yang dipanggil Vivi itu hanya mengerjapkan mata. Mungkin dia juga terkejut bisa bertemu Reygan di sini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com